Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi BRI Life menilai akan tetap berhati-hati dalam menggenjot kinerja pada tahun ini seiring kondisi perekonomian yang belum optimal. Perseroan memaksimalkan sinergi dengan induk usahanya dalam mendorong target premi tahun ini.
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Namun, kondisi ekonomi yang belum stabil membuat langkah-langkah bisnis harus dilakukan dengan cermat.
"Untuk 2021, kami tetap mengupayakan tumbuh tapi tetap berhati-hati, untuk mengantisipasi kondisi perekonomian yang mungkin belum pulih," ujar Iwan kepada Bisnis, Kamis (15/4/2021).
Salah satu strategi perseroan dalam meraih pertumbuhan pada tahun ini adalah dengan mengoptimalkan sinergi dengan induk usaha, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Iwan menjabarkan bahwa induk usahanya mendorong pencapaian target BRI Life di hampir semua kanal pemasaran.
BRI Life memiliki lima kanal pemasaran, pertama yakni kanal distribusi, dengan portofolio yang berasal dari asuransi jiwa kredit dan pemasaran oleh staf bank. Kedua adalah kanal in-branch, dengan portofolio referensi dari pekerja BRI kepada tenaga pemasar BRI Life di kantor-kantor cabang Bank BRI.
Ketiga adalah kanal kanal korporasi, dengan portofolio employee benefits. Lalu keempat adalah kanal alternate dengan portofolio produk asuransi proteksi yang dijual secara digital, dan kelima adalah kanal keagenan.
"Dukungan induk usaha sangat baik, termasuk di antaranya utk mendorong pencapaian target premi di hampir semua kanal pemasaran yang ada," ujar Iwan.
Dia meyakini dukungan strategi bisnis yang terukur dan dukungan induk usaha dapat membuat perseroan mencatatkan kinerja positif tahun ini. Bahkan, Iwan tetap mengupayakan tren capaian tahun dapat kembali terjadi tahun ini.
"2020 merupakan tahun yang penuh tantangan, tetapi puji Tuhan BRI Life masih bisa tumbuh dari sisi premi mencapai Rp5,9 triliun, tumbuh hampir 14 persen [year-on-year/yoy]," ujarnya.
Adapun, pada 2020, perseroan mencatatkan kinerja investasi portofolio unit-linked mencapai Rp35 miliar, tumbuh 194 persen (yoy). Hasil investasi portofolio nonunit-linked tercatat mencapai Rp580 miliar, atau tumbuh 11 persen (yoy).
Pada 2020, perseroan mencatatkan total aset Rp13,04 triliun atau tumbuh 18 persen (yoy), dan ekuitas senilai Rp27,9 triliun atau tumbuh 9 persen (yoy). BRI Life mencatatkan risk based capital (RBC) sebesar 264 persen.
"Kami juga mendorong disiplin atas penggunaan biaya operasional selama masa pandemi dengan mendorong pemanfaatan teknologi informasi, teknologi digital, dan WFH-WFO, sehingga biaya operasional bisa turun 9 persen [yoy]," ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel