Jubir Presiden Buka Suara soal Reshuffle Kabinet Jokowi

Bisnis.com,16 Apr 2021, 14:04 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Fadjroel Rahman seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10/2019)/Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman buka suara soal isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Dia menyebut keputusan terkait reshuffle kabinet hanya diketahui oleh Allah SWT dan Presiden Jokowi sendiri.

Sementara itu, dirinya hanya mengetahui bahwa DPR RI telah menyetujui pembentukan dua kementerian baru yakni Kementerian Investasi dan penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Kita tidak tahu kapan Presiden Jokowi akan mengisi kedua kementerian ini, yang satu kementerian baru yaitu Kementerian Investasi yang kedua pengubahan istilahnya, apakah tetap Pak Nadiem [Mendikbud] atau ada yang lain. Yang tahu hanya Presiden Jokowi dan Allah SWT,” kata Fadjroel saat live Instagram melalui akun pribadinya @fadjroelrachman, Jumat (16/4/2021).

Fadjroel juga menyampaikan bahwa semua orang berkesempatan untuk dipilih menjadi pembantu Presiden alias masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

“Jadi siapapun, 270,2 juta orang punya hak yang sama ini menjadi pembantu presiden,” imbuhnya.

Adapun, isu reshufle kabinet mencuat setelah usul pemerintah membentuk Kementerian Investasi disetujui DPR. Selain itu, DPR juga menyetujui usul penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud.

Sejumlah pihak juga telah menyampaikan prediksi terkait nama-nama yang kemungkinan masuk dalam daftar reshuffle.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memastikan Presiden Jokowi bakal mengocok ulang atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada pekan ini.

Ngabalin beralasan Jokowi telah berembug dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin  beberapa waktu lalu ihwal rencana reshuffle tersebut menyusul persetujuan DPR RI terkait usulan pemerintah untuk merobak sejumlah kementerian lewat sidang paripurna pekan lalu.

“Pasti ada reshuffle karena DPR telah menyetujui usulan yang telah disampaikan Pak Presiden lewat surat beliau tanggal 30 Maret kemarin tentang penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud dan pembentukan Kementerian Investasi,” kata Ngabalin melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Selasa (13/4/2021).

Sinyal reshuffle itu, menurut Ngabalin, ditandai dengan pamitnya Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dari kursi pimpinan Kemenristek. Selain itu, adanya nomenklatur anyar terkait peningkatan posisi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi suatu kementerian.

“BPKM naik tingkat menjadi Kementerian Investasi, namanya nanti Menteri Investasi/Kepala BPKM kira-kira begitu,” ujarnya.

Hanya saja, Ngabalin mengaku dirinya belum mendapat bocoran ihwal nama-nama menteri yang bakal direshuffle mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini