Load Factor LRT Sumsel Masih Rendah

Bisnis.com,19 Apr 2021, 16:20 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel Amanna Gappa. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Tingkat keterisian kereta ringan atau light rail transit (LRT) Sumsel tercatat masih rendah, yakni rata-rata di bawah 30 persen.

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel Amanna Gappa mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menggenjot load factor  hingga ke batas maksimal 80 persen.

“Harapannya dengan adanya larangan mudik bisa berdampak ke penggunaan LRT yang merupakan kereta commuter oleh masyarakat Palembang ,” katanya, Senin (19/4/2021).

Amanna menjelaskan rendahnya tingkat keterisian tersebut tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19. Namun demikian, jumlah perjalanan kereta LRT masih sesuai program, yakni sebanyak 88 kali perjalanan.

Adapun kapasitas penumpang mencapai 400 orang per gerbong. Dengan load factor 30 persen maka jumlah penumpang yang menggunakan LRT hanya berkisar 120 penumpang.

Menurutnya saat ini LRT mengoperasikan 7 rangkaian kereta (train set). Pihaknya pun menyiapkan 1 train set cadangan di Depo LRT yang berlokasi di Jakabaring.

Amanna mengemukakan masyarakat bisa menjadikan LRT sebagai moda transportasi utama, apalagi tarif LRT yang masih disubsidi pemerintah tersebut tergolong murah, yakni hanya Rp5.000 untuk antarstasiun dan Rp10.000 dari dan menuju bandara.

“Tarif LRT Sumsel paling murah. Makanya kami terus mengimbau untuk masyarakat naik LRT,” katanya.

Dia mengemukakan LRT Sumsel masih mendapatkan kucuran dana subsidi kereta perintis dari Pusat senilai total Rp114 miliar pada tahun 2021. 

“Memang dibanding tahun sebelumnya ada penurunan subsidi namun hanya untuk di beberapa item, untuk operasional tidak ada pengurangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini