Bisnis.com, JAKARTA — Pada 31 Maret 2021, manajemen PT Bank Harda Internasional Tbk. mengumumkan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) mengenai persetujuan penambahan modal pada 7 Mei 2021.
Penyuntikan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue bank berkode saham BBHI itu akan menerbitkan sebanyaknya 7,5 miliar lembar saham. Nilai nominal saham baru Rp100 per lembar. Harga pelaksana tentu akan ditetapkan kemudian.
Penyuntikan modal ini adalah kewajiban bagi CT Corp, milik Chairul Tanjung, selaku juragan baru Bank Harda. Pasalnya, bank bekas kendali PT Hakim Putra Perkasa itu masih menyisakan pekerjaan rumah: pemenuhan modal minimal Rp1 triliun.