Tol Laut di Papua Diklaim Tekan Disparitas Harga

Bisnis.com,19 Apr 2021, 13:28 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Pemudik bersiap memasuki KM Sabuk Nusantara 92 di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (26/5/2019)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura terus melakukan upaya-upaya optimalisasi program tol laut di Papua guna mencapai tujuan utama program tol laut yakni menekan disparitas harga di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura (KSOP Kelas II Jayapura) Taher Laitupa mengatakan pihaknya selaku koordinator wilayah pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Papua tentunya tidak bisa berdiri sendiri, harus ada koordinasi dan sinergi dengan pihak lain salah satunya Kepolisian Daerah (Polda).

“Oleh karena itu kami melakukan sosialisai dan audiensi tol laut dengan Kapolda Papua Irjen Pol Matius Fakiri,” katanya dalam siaran pers, Senin (19/4/2021).

Dia menyebut penyelenggaraan tol laut di tanah Papua merupakan perwujudan salah satu visi poros maritim Indonesia. Tol laut di wilayah tersebut adalah Trayek T-19 dengan armada KM Logistik Nusantara 2.

“Kehadiran Tol Laut selain menekan disparitas harga juga dapat meningkatkan komoditi produksi lokal dan meningkatkan perekonomian daerah. Semua terwujud jika semua pihak bergandengan tangan melakukan sinergi dan koordinasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengapresiasi terselenggaranya program tol laut di Papua. Menurutnya, tol laut dapat menjangkau daerah-daerah terisolir pada wilayah 3TP seperti di pegunungan Papua.

Mengingat hal itu, Taher mengaku akan turut mendukung optimalisasi tol laut di Papua, terutama dalam hal keamanan distribusi.

“Hal ini tentu dapat mendistribusikan pasokan logistik yang lancar bagi masyarakat yang membutuhkan dan dapat menurunkan disparitas harga yang terjadi Papua dan ikut terus mendukung proses penyelenggaraan tol laut tersebut di Papua,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini