Duh, BI Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,1 Persen

Bisnis.com,20 Apr 2021, 14:23 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 4,1 hingga 5,1 persen pada 2021.

Pemangkasan proyeksi ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2021. Sebelumnya, BI memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada kisaran 4,8 hingga 5,8 persen. Kemudian, BI kembali merevisi proyeksi tersebut menjadi 4,3 hingga 5,3 persen.

“BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 akan berada pada kisaran 4,1 sampai 5,1 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4/2021).

Perry menjelaskan, konsumsi swasta yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel hingga Maret 2021 masih terbatas.

Meski memangkas proyeksi, Perry mengatakan perbaikan ekonomi domestik masih terus berlangsung terutama didukung oleh peningkatan kinerja ekspor dan belanja fiskal.

Kinerja ekspor diperkirakan terus membaik lebih tinggi dari perkiraan awal tahun, terutama didukung oleh komoditas kelapa sawit, biji logam, kendaraan bermotor, serta besi dan baja.

“Peningkatan ini ditopang kenaikan permintaan negara mitra dagang utama, terutama Amerika Serikat dan China,” jelasnya.

Di sisi lain, Perry mengatakan pemulihan ekonomi juga akan didorong oleh stimulus fiskal pemerintah dalam bentuk bantuan sosial dan belanja modal yang lebih tinggi dari perkiraan.

Selain itu, BI juga merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 menjadi 5,7 persen, lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,1 persen.

Pemulihan ekonomi global yang lebih tinggi terkonfirmasi oleh perkembangan sejumlah indikator dini pada Maret 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel di beberapa negara yang terus meningkat.

Sejalan dengan perbaikan ekonomi global tersebut, volume perdagangan dan harga komoditas dunia terus meningkat, sehingga mendukung perbaikan kinerja ekspor negara berkembang yang lebih tinggi, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini