Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah nasabah PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang terus bertumbuh, berpotensi menjadi yang terbesar ketimbang perusahaan pembiayaan mikro lain di dunia.
EVP Keuangan dan Operasional PNM Sunar Basuki menjelaskan bahwa sepanjang kuartal I/2021, PNM telah menambah total nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dari 7 juta ke 9 juta nasabah.
"Dengan capaian ini, kami optimistis 2021 bisa menyentuh target 10 juta nasabah. Kalau ini tercapai, maka PNM akan membuat rekor, karena pembiayaan mikro dengan jumlah nasabah terbanyak di dunia sekarang ini ada di kisaran 9,3 juta nasabah, yaitu Grameen Bank di Bangladesh," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Menutup periode kuartal I/2021, aset perusahaan pembiayaan mikro pelat merah ini telah menyentuh Rp35,3 triliun, dengan penyaluran di Rp11,7 triliun. Adapun, pendapatan usaha mencapai Rp1,76 triliun dan laba Rp186 miliar.
Sunar menambahkan bahwa jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) selaku account officer di kantor cabang PNM di seantero negeri pun menjadi salah satu kebanggaan PNM dalam bangkit dari periode pandemi.
Menurutnya, ekspansi inilah yang membuat kinerja PNM perlahan mulai kembali bertumbuh, menilik semakin banyak masyarakat prasejahtera terdampak Covid-19 yang memilih berwirausaha di desanya.
"Jadi pandemi ini justru tidak membuat PNM mengurangi pegawai. Pada kuartl I/2021 kita justru menambah 2.000 SDM sehingga total menjadi 50.617, untuk cakupan wilayah 3.357 kantor cabang kita di 34 provinsi, 439 kabupaten/kota, dan 4.450 kecamatan," tambahnya.
Secara spesifik, nasabah Mekaar naik 37,9 persen (year-on-year/yoy) menjadi 8,8 juta nasabah, sementara versi UMKM naik kelas yang ditampung dalam program ULaMM naik 55,6 persen (yoy) menjadi lebih dari 113.000 nasabah.
Jumlah penyaluran ULaMM pun naik 33,1 persen (yoy) ke Rp761 miliar, sementara PNM Mekaar naik drastis 101,8 persen (yoy) ke kisaran Rp10,9 triliun. Outstanding masing-masing kini berada di Rp7,2 triliun untuk ULaMM dan Rp19,1 triliun untuk Mekaar.
Kindaris, Executive Vice President ULaMM, menjelaskan bahwa kenaikan ini merupakan berkah mengingat ULaMM sempat menyetop penyaluran pembiayaan baru akibat pandemi, tepatnya pada periode April dan Mei 2020.
Terutama terlihat dari pertumbuhan outstanding program ULaMM PANTAS atau program terkhusus nasabah setia Mekaar yang usahanya telah berkembang, yang mencapai Rp343,53 miliar per Maret 2021.
"ULaMM PANTAS akan terus kita sorot, karena ini salah satu indikator keberhasilan PNM membawa nasabah UMKM naik kelas dan bangkit dari pandemi lewat program pendampingan. Sejak meluncur 6 bulan lalu atau Oktober 2020, yang tadinya cuma 887 akun, sekarang ini sudah 33.911 akun," jelasnya.
Terakhir, terkait kegiatan pelatihan program pengembangan kapasitas usaha besutan PNM pada Q1/2021, jumlahnya mencapai 1.513 kegiatan yang diikuti 40.202 peserta. Terbagi untuk ULaMM (663 kegiatan, diikuti 16.030 peserta) dan Mekaar (850 kegiatan, diikuti 24.172 peserta).
Sekadar informasi, pada periode 2021 PNM menargetkan penyaluran di semua lini bisnisnya mencapai Rp38 triliun, ditopang pertumbuhan total nasabah yang naik ke 10 juta, dan kenaikan plafon pinjaman bagi 650.000 nasabah yang usahanya telah naik kelas lewat program pendampingan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel