Bisnis.com, JAKARTA - Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau lebih dikenal dengan unit-linked tengah mendapat sorotan tajam. Setelah kejatuhan pasar modal akibat Covid-19 yang beriringan dengan terjadinya masalah pembayaran di sejumlah perusahaan asuransi seperti Jiwasraya, AJB Bumiputera, Kresna Life hingga Wahanaartha membuat produk unggulan industri asuransi ini kehilangan momentum.
Masyarakat yang ekonominya tengah menurun merasa tidak perlu mempertahankan kepemilikan atas produk proteksi yang diikuti oleh investasi ini. Keluhan di media sosial, rasa jeri akan turunnya rupiah demi rupiah yang ditanamkan menjadi gaung yang menggema.
Realitasnya, Otoritas Jasa Keuangan mencatat pada 2020, jumlah tertanggung unit-linked menjadi 4,28 juta jiwa. Longsor hingga 35,19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sebagai pembanding, pada tahun sebelumnya nasabah produk asuransi berbalut investasi ini telah mencapai 6,61 juta jiwa.