Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang asimetris atau tidak sama antara perempuan dan laki-laki.
Pasalnya, peranan perempuan secara tradisional di keluarga sangatlah besar. Jadi, ketika diterapkan bekerja dari rumah (work from home), maka beban yang ditimbulkan terhadap perempuan jauh lebih besar.
Namun di sisi lain, positifnya di era digitalisasi yang semakin meningkat, aktivitas perempuan antara bekerja dan mengurus rumah tangga menjadi lebih fleksibel.
Sri Mulyani mengatakan dari sisi kebijakan publik, pemerintah melihat adanya kesempatan dan potensi yang besar tersebut, di mana perempuan bisa lebih produktif di rumah melalui teknologi digital.
Karenanya, pemerintah terus berupaya memberikan dukungan melalui pembangunan infrastruktur, baik berupa jalan, bandara, pelabuhan, maupun jaringan internet, hingga ke pelosok daerah.
“Karena itu akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama perempuan untuk bisa bekerja dari satu peran ke peran lain tanpa mengeluarkan transaction cost yang terlalu tinggi, apakah dia harus melakukan commuting, meninggalkan rumah, meng-hire orang lain untuk jaga anaknya, itu semua jadi less costly,” katanya dalam webinar, Rabu (21/4/2021).
Sri Mulyani menjelaskan, pembangunan infrastruktur menjadi penting dalam memberikan kesempatan yang sama dalam berpartisipasi dan berkontribusi secara produktif dalam perekonomian, terutama perempuan.
“Dilihat dari dimensi itu, maka terlihat semakin bagus infrastruktur, apa air bersih, sanitasi, jalan raya, koneksi internet, listrik, semakin bagus infrastruktur pasti meringankan beban perempuan lebih besar lagi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel