Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. merancang sejumlah program untuk meningkatkan porsi kredit UMKM agar dapat mencapai sesuai dengan arahan regulator sebesar 20 persen.
Dalam laporan tahunan 2020, OCBC NISP mencatat pembiayaan UMKM sebesar Rp18,56 triliun. Adapun, total kredit bruto tercatat sebesar Rp114,9 triliun. Dengan demikian, hingga akhir tahun 2020 porsi kredit UMKM Bank OCBC NISP masih sekitar 16 persen dari total portofolionya.
Direktur Bank OCBC NISP Hartati mengatakan perseroan berkomitmen mendukung pengembangan usaha pelaku UMKM sebagai kontributor terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Komitmen tersebut direalisasikan melalui berbagai solusi finansial yang relevan, mulai dari rekening yang dirancang khusus untuk pelaku usaha, kredit modal kerja, kredit investasi, fasilitas dan layanan untuk meningkatkan efisiensi usaha serta program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas diri.
Penyaluran kredit ke sektor UMKM didukung oleh prospek yang cukup baik dari sektor UMKM. Hal ini juga sejalan dengan program prioritas pemerintah untuk memberdayakan UMKM yang memiliki daya tahan tinggi sebagai penopang ekonomi negara sekaligus dapat menyerap banyak tenaga kerja.
"Dengan penyaluran kredit ke sektor ini, kami berharap dapat berkontribusi positif pada ekonomi negara seiring dengan upaya untuk memenuhi regulasi. Tentunya seluruh rencana ini dijalankan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian," katanya, Rabu (21/4/2021).
Hartati menjelaskan Bank OCBC NISP memiliki program #TAYTB Women Warriors yang ditujukan untuk pelaku usaha wanita, termasuk UMKM. Dalam program ini, perseroan memberikan solusi menyeluruh, mulai dari pendanaan hingga program pemberdayaan wirausaha melalui kelas edukasi online.
Bank OCBC NISP juga memiliki program KTA CashBiz yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil. Program ini menawarkan pendanaan hingga Rp200 juta dengan proses yang mudah karena pengajuan dilakukan secara online. Melalui kemudahan itu, diharapkan dapat membantu mendorong pelaku usaha kecil untuk mengembangkan bisnisnya di situasi menantang.
Perseroan juga berkomitmen untuk menjalankan program pemberdayaan wirausaha melalui kelas edukasi online bertajuk ONPreneurship & Wtalk (Women Talk) yang topiknya disesuaikan dengan kebutuhan maupun tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. ONPreneurship dan Wtalks rutin dilakukan satu kali dalam satu bulan dan telah diikuti oleh lebih dari 740 pelaku usaha hingga akhir tahun 2020.
"Dengan program pembiayaan dan pemberdayaan serta adanya ekspektasi bahwa ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun 2021, diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan kredit UMKM," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel