Riau Minta Pemulangan TKI Tidak Dikonsentrasikan di Dumai

Bisnis.com,22 Apr 2021, 17:03 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Petugas perlindungan tenaga kerja (kanan) mendampingi sejumlah pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia di Pelabuhan Internasional PT Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Sabtu (7/3/2020)./Antara-Aswaddy Hamid.

Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Pusat, Provinsi Riau dan juga Pemerintah Kota Dumai saat ini mulai mempersiapkan Dumai yang akan dijadikan lokasi kepulangan pekerja migran asal Indonesia. Para pekerja migran tersebut berasal dari Malaysia yang sudah selesai masa kerjanya dan ada juga yang dideportasi.

Gubernur Riau Syamsuar dalam siaran persnya mengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi untuk penyiapan Kota Dumai sebagai tempat karantina sementara para pekerja migran tersebut.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan unsur terkait dalam penyiapan Kota Dumai untuk tempat karantina para pekerja migran tersebut," kata Gubri saat rapat koordinasi pengendalian Covid-19 di Gedung Daerah Riau, Kamis (22/4/2021).

Lebih lanjut dikatakannya, terkait akan dijadikannya Dumai sebagai pintu masuk kepulangan pekerja Migran tersebut, dia meminta agar pekerja yang masuk adalah yang memang berdomisili di pulau Sumatra.

"Seperti tahun lalu, banyak pekerja migran yang asal Pulau Jawa juga masuk ke Dumai. Ke depannya hendaknya bisa dipilah kembali, sehingga di Riau juga tidak tertumpuk terlalu banyak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend Doni Monardo mengatakan, awalnya Provinsi Kepulauan Riau yang akan dijadikan pintu masuk kepulangan pekerja Migran itu.

Namun dikhawatirkan akan terjadi penumpukan sehingga juga akan diarahkan ke Riau melalui Dumai.

"Oleh karena itu, kami meminta unsur-unsur terkait bisa menyiapkan sarana pendukung seperti ruangan karantina, alat PCR serta tranportasi. Karena para pekerja Migran tersebut harus benar-benar dipastikan negatif Covid-19 sebelum dipulangkan ke daerahnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini