Gandeng Octopus, Softex Daur Ulang Popok Bayi Bekas

Bisnis.com,23 Apr 2021, 21:26 WIB
Penulis: Janlika Putri Indah Sari
Popok bayi bekas akan diolah menjadi pokbrick (batu bata dari bahan popok bekas) dan minyak bakar sebagai substitusi minyak tanah. /softexindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menyambut Hari Bumi se-Dunia, beberapa pabrikan berbondong-bondong membuat produk yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti Kimberly-Clark Softex atau PT Softex Indonesia.

Menggandeng platform ekonomi sirkular online Octopus, Softex memacu pengumpulan popok bayi bekas di fasilitas daur ulang Kimberly-Clark Softex untuk menggapai target nasional, yaitu mengurangi 70 persen limbah plastik di laut pada 2025, serta mencegah 16 juta ton sampah plastik masuk ke laut pada 2040.

Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex Hendra Setiawan mengatakan bahwa dalam mengurangi dampak buruk bagi bumi setiap manusia harus mengambil tanggung jawab kepada penanggulangan limbah.

"Maka dari itu, kami terus berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dengan menerapkan pengelolaan limbah popok dan praktik daur ulang inovatif dalam operasional kami secara kolektif," ujar Hendra pada keterangan pers, Jumat (23/4/21).

Meskipun gerakan mendaur ulang popok bekas telah dilakukan sejak sejak 2019, kerja sama dengan Octopus akan membantu mencapai tujuan perusahaan untuk mengumpulkan sampah 9,5 ton per bulan pada 2021.

Nantinya, Octopus akan berperan mengumpulkan popok bekas dan mengirimkannya ke fasilitas daur ulang PT Softex Indonesia di Bandung.

Fasilitas tersebut telah mendaur ulang popok bayi bekas secara konvensional dan berteknologi, serta mengubahnya menjadi produk bernilai seperti pokbricks, bahan bakar minyak, pupuk, dan produk kerajinan tangan lainnya.

Co-Founder dan Chief Executive Officer Octopus, Moehammad Ichsan mengatakan dengan mengintegrasikan keahlian perusahaan dalam pengumpulan sampah dan kemasan bekas dapat membantu lingkungan.

"Kami berharap dapat menciptakan program pengumpulan sampah yang memadai, tidak hanya berfokus pada dampak lingkungan yang positif tetapi juga sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ichsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini