Terkena Dampak Pandemi, Industri Ritel NTB Tak Kurangi Karyawan 

Bisnis.com,23 Apr 2021, 14:43 WIB
Penulis: Harian Noris Saputra
Salah satu gerai di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta./Instagram @fxsudirman

Bisnis.com, MATARAM –Perusahaan ritel di Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan jumlah karyawan di masa pandemi Covid-19. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) NTB Abdul Azis Bagis menjelaskan sampai saat ini perusahaan retail masih bisa mempertahankan karyawan walaupun omset cenderung menurun. 

"Pantauan Aprindo tidak ada pengurangan karyawan di perusahaan, dan masih menambah tenaga kerja walaupun omset saat ini menurun," jelas Azis kepada Bisnis pada Jumat (23/4/2021). 

Walaupun saat ini belum ada karyawan yang dirumahkan ataupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi jika omset terus menurun dan jam operasional bagi perusahaan ritel masih dibatasi. 

"Oleh sebab itu kami meminta jam operasional dikembalikan seperti normal harus dilakukan oleh pemerintah. Karena di wilayah Mataram, Lombok Barat dan Sumbawa Besar ada kelebihan 100 karyawan dan bisa saja dilakukan pengurangan," ujar Azis. 

Perusahaan ritel di NTB saat ini bertahan dengan melakukan ekspansi dan menekan biaya operasional. "Salah satu ritel berjejaring bisa kehilangan omset Rp6 miliar dalam satu bulan akibat pengurangan jam operasional, langkah yang dilakukan dengan menekan biaya operasional," ungkapnya. 

Industri ritel NTB saat ini berharap pada belanja masyarakat saat pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Idulfitri 2021. Aprindo memprediksi jika THR dan dana stimulus cair, maka peningkatan penjualan bisa 10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini