Waskita Karya (WSKT) Jual Saham Tol di Sumatra Senilai Rp824 Miliar

Bisnis.com,24 Apr 2021, 18:38 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Presiden Joko Widodo berdiri di depan gerbang jalan tol Kualanamu ketika meninjau jalan tol Trans Sumatra di sela-sela peresmiannya, di Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (13/10). Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 km dan Medan-Binjai sepanjang 10,6 km yang telah siap dioperasikan./ANTARA-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) meraup pendapatan sebesar Rp824 miliar dari hasil penjualan sahamnya di entitas usaha.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ratna Ningrum menjelaskan bahwa perseroan baru saja melepas saham entitas usaha yakni PT Jasamarga Kualanum Tol (JMKT). JMKT merupakan anak perusahaan dari Waskita Toll Road (WTR).

WTR memiliki porsi 30 persen pada JMKT. Ratna mengatakan WTR telah menjual dan menyerahkan seluruh kepemilikan sahamnya pada JMKT. Jumlah itu setara 423.210 lembar saham dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada JMKT kepada Kings Ring Limited.

“Nilai transaksi [penjualan] sebesar Rp824 miliar,” sebut Ratna dikutip dari keterbukaan informasi pada Sabtu (24/4/2021).

Namun WTR akan menerima pembayaran atas pelepasan 30 persen saham menjadi dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp650 miliar pada 2021. Lalu pembayaran kedua berlangsung tahun depan sebesar Rp174 miliar pada saat penyesuaian tarif jalan tol.

“Dengan adanya transaksi ini WTR tidak menjadi pemegang saham pada JMKT dan WTR akan menerima keuntungan atas transaksi tersebut,” imbuhnya.

Ratna menambahkan kas yang diterima akan digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur dan tambahan modal kerja.

Sebelumnya, emiten kontraktor BUMN itu baru saja merombak jajaran dewan direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pekan lalu. RUPST yang digelar pada 16 April 2021 mengangkat 3 komisaris baru serta 2 direktur baru.

Badrodin Haiti diangkat menjadi komisaris utama/independen, Ahmad Erani Yustika diangkat menjadi komisaris, dan T. Iskandar sebagai komisaris.

Selanjutnya, I Ketut Pasek Senjaya Putra diangkat sebagai direktur operasi I dan Luki Theta Handayani menjadi direktur pengembangan bisnis dan quality, safety, health and environment.

Selain perubahan pejabat tersebut, Taufik Hendra Kusuma yang semula direktur keuangan dialihkan penugasannya menjadi direktur keuangan dan manajemen risiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini