Uang Beredar Tumbuh, tapi Perputarannya Belum Kembali Normal

Bisnis.com,24 Apr 2021, 05:34 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2021 tetap tumbuh positif meski melambat dari kenaikan bulan sebelumnya. Hal ini dinilai belum mencerminkan roda ekonomi berputar cepat.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan bahwa selain peredaran, yang harus diperhatikan adalah kecepatan perputarannya. Biasanya, uang dengan nominal tertentu bisa berpindah tangan berkali-kali.

“Nah, Indonesia sendiri kecepatanya itu masih belum seperti prapandemi. Namun, terakhir ini kalau kita lihat dalam dua triwulan terakhir, sudah ada perbaikan,” katanya saat dihubungi, Jumat (23/4/2021).

David menjelaskan bahwa perputaran dan peredaran apabila dikaitkan dengan konsumsi rumah tangga diprediksi bakal lebih cepat pada kuartal II/2021.

Meski ada larangan mudik, stimulus yang diberikan pemerintah sudah lebih kuat. Bahkan, jelang hari raya Idulfitri pemerintah memberikan stimulus gratis ongkos kirim melalui dagang elektronik (e-commerce).

“Jadi, walaupun tidak bisa bergi, belanja e-commerce bisa kuat. Ini bisa menopang khususnya untuk sektor UMKM,” jelasnya.

Sebelumnya, BI mencatat M2 pada Maret lalu Rp6.888 triliun atau tumbuh 6,9 persen secara tahunan. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan Februari yang tumbuh sebesar 11,3 persen.

Perlambatan tersebut terjadi pada seluruh komponennya yaitu uang beredar sempit (M1), uang kuasi, dan surat berharga selain saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini