Koreksi Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Makin Dalam

Bisnis.com,24 Apr 2021, 06:05 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Dealer Auto2000. Konsumen juga bisa meminta perhitungan lebih lengkap jika ingin membeli secara kredit atau trade-in sehingga bisa mendapatkan skema pembelian yang paling pas./Auto2000

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) masih berat yang tercermin dari pertumbuhan kreditnya yang -28,6% yoy di Maret 2021.

Berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran kredit kendaraan bermotor sebesar Rp103,2 triliun pada Maret 2021, atau turun 28,6% yoy. Penurunan ini lebih dalam dibandingkan dengan posisi Februari 2021 yang -27,1% yoy.

Di antara kredit konsumsi, kredit kendaraan bermotor menjadi satu-satunya yang minus. Sementara pertumbuhan kredit pemilikan rumah dan kredit multiguna mengalami perbaikan. KPR tumbuh 4,2% yoy pada Maret 2021, membaik dari posisi Februari 2021 yang tumbuh 3,8% yoy. Demikian pula kredit multiguna tumbuh 1,1% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan Februari 2021 yang tumbuh 1% yoy.

Secara total, pertumbuhan kredit konsumsi sedikit membaik dari -1,2% yoy pada Februari 2021 menjadi -1% yoy di Maret 2021, disebabkan oleh perbaikan pada penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan kredit kendaraan bermotor masih turun meski ada stimulus, menunjukkan dari sisi demand memang masih kurang.

Diketahui, pemerintah dan regulator telah memberikan stimulus berupa insentif pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) dan pelonggaran ketentuan uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor yang berlaku mulai 1 Maret 2021.

"Masih banyak yang prioritas dibandingkan harus mengajukan KKB," katanya, Selasa (23/4/2021).

Menurutnya, perbaikan pada kredit kendaraan bermotor sangat tergantung dari daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

Guru Besar Ilmu Ekonomi FEB UI Ari Kuncoro mengatakan stimulus baru berjalan sebulan sejak berlaku pada 1 Maret 2021, sehingga belum banyak memberikan dampak ke kredit kendaraan bermotor.

Di samping itu, ketidakpastian yang masih tinggi akibat pandemi membuat masyarakat menahan pembelian barang-barang bersifat tahan lama seperti furnitur, perlengkapan elektronik, termasuk kendaraan bermotor.

"Ini masalah keberhati-hatian dari konsumen, terutama dana kelas menengah atas yang masih menumpuk tabungan. Apalagi sekarang ini dengan working from home dan mobilitas terbatas," katanya.

Ari memperkirakan perbaikan kredit kendaraan bermotor mulai terjadi pada akhir kuartal II/2021. Perkiraan itu mempertimbangkan tidak ada lagi larangan mudik seperti yang berlaku pada April-Mei 2021.

"Saya menduga setelah Mei akan mulai kelihatan [membaik], sekaligus menjadi kesempatan bagi kelas menengah karena tidak ada larangan mudik. Tapi tetap dengan syarat vaksinasi berhasil dan Covid-19 bisa dikendalikan," katanya.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan bersamaan dengan stimulus pemerintah untuk memacu permintaan kredit konsumer, BCA Online Expoversary diselenggarakan pada Maret 2021 untuk memberikan penawaran khusus KPR dan KKB bagi segmen ritel.

Selama satu bulan pelaksanaan Expoversary ini, hasilnya sangat menggembirakan, di mana mencatatkan 1,2 juta pengunjung serta pengajuan aplikasi KPR dan KKB masing-masing Rp15 triliun dan Rp5 triliun.

"Hal ini menjadi sinyal bahwa daya beli masyarakat masih ada di pasar," tuturnya melalui siaran pers, Kamis (23/4/2021).

Dalam paparan kinerja kuartal I/2021, PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan total kredit konsumer terkontraksi 10% yoy menjadi Rp139,5 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,4% yoy menjadi Rp89,4 triliun, serta KKB berkurang 23,7% yoy menjadi Rp36,0 triliun. Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Online Expoversary diharapkan akan berkontribusi bagi penyaluran kredit baru pada kuartal II/2021.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan sampai kuartal I/2021, kredit kendaraan bermotor melalui CIMB Niaga Finance masih tumbuh positif yoy. Dia menyebutkan kredit kendaraan bermotor tumbuh 12% yoy.

Di samping adanya stimulus dari pemerintah dan regulator, pertumbuhan pada kredit tersebut juga didorong strategi perseroan. "Kami menyediakan program-program, kerja sama yang bagus dan telah cukup lama dengan dealers dan juga kesiapan team sales cukup baik, serta proses yang bagus, sehingga permintaan tetap bagus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini