Bisnis.com, JAKARTA - Bank milik pengusaha asal Surabaya Alim Markus, PT Bank Maspion Indonesia Tbk., membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp66,99 miliar periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.
Berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2020 yang dipublikasikan hari ini (26/4/2021), laba pada periode tersebut tumbuh 12,1 persen secara year on year. Pada 2019, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp59,75 miliar.
Pendapatan bunga bersih turun sebesar 4,2 persen yoy, dari Rp247,35 miliar menjadi 236,87 miliar. Namun, perseroan memperoleh keuntungan dari penjualan aset keuangan sebesar Rp27,84 miliar, serta kenaikan komisi dan pendapatan lainnya masing-masing 1,3 persen yoy menjadi Rp6,35 miliar dan 7,3 persen yoy menjadi Rp38,31 miliar.
Dengan demikian, laba operasional tumbuh 4 persen yoy, dari Rp83,27 miliar menjadi Rp86,71 miliar.
Kredit yang diberikan per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,91 triliun, meningkat dari posisi akhir Desember 2019 sebesar Rp5,47 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 41,3 persen yoy, terutama berasal dari dari deposito dan tabungan.
Adapun, total aset naik dari Rp7,57 triliun per 31 Desember 2019 menjadi Rp10,11 triliun per 31 Desember 2020.
Saat ini, BMAS sedang mempersiapkan aksi penerbitan saham baru atau rights issue sebanyak 2,28 miliar saham.
Saat ini, pemegang saham BMAS antara lain PT Alim Investindo dengan kepemilikan 62,01 persen, PT Maspion sebesar 12,46 persen, Kasikornbank Public Company 9,99 persen, dan PT Guna Investindo 5,87 persen.
Alim Markus tercatat sebagai pengendali dengan kepemilikan 1,22 persen. Sisanya digenggam oleh Alum Mulia Sastra, Alim Prakasa, Alim Puspita dan Gunardi dengan porsi kepemilikan di bawah 1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel