Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Commonwealth akan memperkuat lini bisnis pembiayaan rumah tahun ini sering dengan perbaikan permintaan rumah di kawula muda tahun ini.
Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan tahun 2021 diproyeksikan bahwa industri properti akan bangkit didukung dengan berbagai stimulus yang diterapkan oleh pemerintah.
"Kami pun menyadari bahwa sumber pembiayaan utama dalam pembelian properti residensial adalah dengan fasilitas KPR. Data SHPR (survei harga properti residensial) Bank Indonesia kuartal IV tahun 2020 mencatat bahwa 75,31% pembiayaan berasal dari fasilitas KPR,” katanya dalam siaran pers Commbank Indonesia, Senin (26/4/2021).
Untuk itu, Ivan melanjutkan, pihak perbankan pun menyediakan program untuk memudahkan masyarakat dapat memiliki rumah dengan fasilitas KPR. Di sisi lain, penyaluran kredit di tengah suku bunga rendah saat ini juga dapat mendorong sektor properti makin bergeliat.
Ivan menjelaskan, dalam mendorong pertumbuhan penyaluran kredit saat ini, Bank Commonwealth mengeluarkan program Mortgage Fixed Rate dengan bunga yang kompetitif mulai dari 4,99%. Program ini diluncurkan agar nasabah mendapatkan kepastian nomimal angsuran di masa pandemi ini.
Tak hanya itu, Bank Commonwealth juga berpartisipasi dalam program nasional Sinar Mas Land yang bertajuk “Wish for Home” yang berlaku pada periode Maret – Desember 2021. Wish for Home dari Sinar Mas Land hadir sebagai dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan hunian di masa pandemi.
Dia menjelaskan pasar ini sempat terimbas pandemi Covid-19, sektor properti makin bertumbuh di awal tahun ini. Pemerintah mengeluarkan berbagai stimulus di bidang properti untuk meningkatkan minat masyarakat serta mendorong pemulihan ekonomi.
Pihak perbankan pun mendukung langkah pemerintah tersebut dengan mengeluarkan program untuk nasabah yang suku bunganya murah. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, pertumbuhan penjualan properti residensial mengalami kontraksi cukup mendalam pada kuartal III tahun 2020 yakni -30,93% (year on year).
Pada kuartal IV tahun 2020, pertumbuhan penjualan properti residensial tercatat membaik meskipun masih terkontraksi sebesar -20,59%.
Pemerintah pun mengeluarkan stimulus untuk mendorong pertumbuhan sektor properti di tengah pandemi ini seperti insentif dengan membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk pembelian rumah dengan harga di bawah Rp1 miliar dan pemotongan 50% PPN untuk rumah di kisaran harga Rp2 miliar-Rp5 miliar.
Tak hanya pemerintah, pihak perbankan juga mengambil bagian mempercepat pemulihan ekonomi dengan mendongkrak pertumbuhan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Managing Director Sinar Mas Land Alim Gunadi menilai bahwa kebutuhan akan hunian baru sebenarnya masih tinggi. Program Wish For Home diluncurkan sebagian bagian dari upaya Sinar Mas Land untuk mengatasi masalah backlog rumah di Indonesia yang mencapai 11,4 juta.
“Walaupun mungkin 60%-70% itu adalah mungkin rumah menengah ke bawah, tetapi itu opportunity yang harus kita lihat bahwa backlog ini kalau kita tidak penuhi akan semakin besar. Karena kalau kita lihat pertumbuhan Gen Y yang akan sangat mendominasi populasi, pasti akan butuh hunian baru. Karena memang terus terang saya selalu sampaikan bahwa seumur hidup, kita tidak terlepas dari properti,” ujar Alim.
Melalui program Wish For Home ini, para konsumen dapat memperoleh berbagai penawaran istimewa untuk pembelian properti dari Sinar Mas Land yang terbagi menjadi tiga periode yakni 6 Maret–30 Juni, 1 Juli-30 September, dan 1 Oktober–31 Desember. Besaran promo paling tinggi ditawarkan pada periode pertama dan semakin berkurang dalam periode selanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel