Angkat Bicara Soal Pembuangan Air PLTN Fukushima, Korut Sebut Jepang Negara Egois

Bisnis.com,27 Apr 2021, 18:36 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Bendera Korea Utara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Utara akhirnya angkat bicara terkait dengan pembuangan air terkontaminasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Jepang.

Melansir KBS World pada Selasa (27/4/2021), Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa pembuangan air terkontaminasi dari PLTN Fukushima Daiichi adalah ancaman terhadap keberlangsungan hidup umat manusia.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa Jepang adalah negara ilegal yang rela melakukan apa saja untuk mewujudkan tujuan egois pemerintahnya dan mengorbankan seluruh umat manusia termasuk keamanan warga negaranya sendiri.

Ditambahkan pula, Jepang, sebagai negara yang memperoleh manfaat dari laut, harus menarik keputusannya yang tidak adil dan mengancam keselamatan jiwa manusia baik di dalam negerinya sendiri maupun di negara-negara tetanganya.

Dikatakan bahwa negara-negara tetangganya tidak mempercayai Jepang, dan apabila Jepang melaksanakan keputusan tersebut, ekosistem dan sumber daya perikanan pasti terganggu, dan menghasilkan dampak yang tidak diinginkan bagi keberlangsungan hidup manusia.

Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengenai keputusan pembuangan air terkontaminasi Jepang ini merupakan yang pertama kalinya.

Seperti diketahui, Jepang akan melepaskan lebih dari satu juta meter kubik air radioaktif yang diolah dari PLTN Fukushima Dai-Ichi yang rusak ke Samudera Pasifik.

Menurut Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI), pelepasan terkontrol itu baru akan terjadi sekitar dua tahun ke depan karena Tokyo Electric Power Co. Holdings Inc. sedang mempersiapkan prosesnya. Air akan diencerkan sebelum dilepaskan, dan pemerintah akan memperkuat upaya untuk memantau radioaktivitas.

Keputusan tersebut mengakhiri perdebatan bertahun-tahun tentang cara membuang air yang cukup untuk mengisi lebih dari 500 kolam renang ukuran Olimpiade. Air itu telah bocor ke pembangkit listrik yang mengalami kerusakan inti setelah gempa bumi dan tsunami pada 2011.

Air radioaktif itu dipompa keluar dari fasilitas, diolah, dan kemudian disimpan di salah satu dari sekitar 1.000 tangki di lokasi tersebut.

Pemrosesan menghilangkan sebagian besar elemen radioaktif kecuali tritium. Tangki penyimpanan air di situs tersebut diperkirakan akan penuh pada pertengahan 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini