Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DKI mencatatkan total aset sebesar Rp63,05 triliun per 31 Desember 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini (27/4/2021), total aset tersebut tumbuh 13,39 persen secara tahunan (year on year/yoy). Per 31 Desember 2019, total asetnya mencapai Rp55,60 triliun.
Selain aset, dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,16 persen yoy menjadi Rp48,92 triliun.
Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari jenis giro sebesar 46,84 persen yoy menjadi Rp11,18 triliun, diikuti jenis deposito yang tumbuh 39,30 persen yoy menjadi Rp26,67, dan tabungan tumbuh 5,04 persen yoy menjadi Rp11,08 triliun.
Dari sisi kredit, Bank DKI mencatatkan penurunan sebesar 5,40 persen yoy. Kredit yang diberikan per 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp31,37 triliun menjadi Rp29,68 triliun per 31 Desember 2020.
Demikian pula dari sisi laba bersih menurun 28,95 persen yoy, dari Rp817,24 miliar menjadi Rp580,64 miliar. Hal itu disebabkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 1,82 persen yoy menjadi Rp2,19 triliun.
Sementara itu, sebelumnya Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI melaporkan kinerja positif pada 2020 di tengah tantangan akibat pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba sebesar 9,55 persen secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan Unit Usaha Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,99 triliun sampai dengan akhir tahun lalu.
Angka tersebut didominasi oleh penyaluran pembiayaan pada sektor produktif sebesar Rp4,06 triliun atau 67,75 persen dari total pembiayaan. Penyaluran pembiayaan untuk sektor konsumtif sebesar Rp1,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel