Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan rugi pada tahun buku 2020. Perseroan mencetak rugi Rp484,4 miliar dari 2019 yang untung senilai Rp49,9 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia pada Selasa (27/4/2021), perseroan memaparkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat Rp26 miliar turun 48 persen secara tahunan.
Perseroan juga membukukan kerugian dari penjualan aset sekitar Rp53 miliar. Di samping itu, kerugian penurunan nilai aset mencapai Rp98 miliar.
Kendati demikian, kinerja fungsi intermediasi bank milik konglomerasi Jepang ini tercatat masih positif. Kredit naik 17,7 persen secara tahunan menjadi Rp7,3 triliun. Dana masyarakat pun tercatat naik 2 persen secara tahunan menjadi Rp13,06 triliun.
Perseroan tercatat melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp1,98 triliun pada tahun lalu. Dengan upaya tersebut, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross mampu dikelola di posisi 4,97 persen. Posisi ini naik dari 2019 di 1,49 persen.
Dengan demian, rasio kecukupan modal per akhir tahun lalu berada pada 11,59 persen. Modal inti tier 1 perseroan tercatat Rp1,12 triliun, sehingga perseroan membutuhkan suntikan modal baru untuk memenuhi aturan permodalan baru OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel