Restrukturisasi Kredit Bank Mandiri (BMRI) Tinggal Rp94 Triliun

Bisnis.com,27 Apr 2021, 17:53 WIB
Penulis: M. Richard
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melaporkan restrukturisasi kredit perseroan sudah turun ke level Rp94,5 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin menyebutkan restrukturisasi kredit perseroan akhir tahun lalu tercatat Rp123 triliun.

Namun, ending balance restrukturisasi saat ini sudah turun ke level Rp94,5 triliun seiring dengan membaiknya beberapa kualitas kredit debitur yang sudah mampu melakukan penyesuaian proses bisnis.

"Telah terjadi penurunan baki debit karena sudah ada pembayaran sehingga Maret 2021 sudah Rp94,5 triliun. Dalam mengelola restrukturisasi kredit terdampak pandemi Covid-19, kami sudah menerapkan pengelompokan kredit yang presisi," sebutnya, Selasa (27/4/2021).

Siddik melanjutkan porsi kredit restrukturisasi yang berisiko tinggi mencapai 11% yang tersebar di semua segmen termasuk mikro dan konsumer.

Untuk antispasi penurunan kualitas kredit setelah berakhirnya masa relaksasi restrukturisasi kredit, Bank Mandiri juga telah mengalokasikan pencadangan yang lebih tinggi dari yang disyaratkan oleh regulator.

"Sebanyak 10% dari baki debit restrukturisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 49,4% untuk yang high risk," imbuhnya.

Adapun, laba emiten berkode BMRI ini tercatat tinggi pada awal tahun ini. Hanya, perseroan memangkas laba tersebut dan mengalokasikan pencadangan yang cukup besar.

Secara konsolidasi perseroan membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp14,1 triliun, tumbuh 1,7% dari periode yang sama, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp5,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini