Bisnis.com, JAKARTA - Aset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. secara konsolidasi pada kuartal I/2021 tercatat mencapai Rp1.584,1 triliun.
Nilai tersebut meningkat 20 persen secara tahunan atau year on year. Kenaikan signifikan ini terutama didorong oleh proses merger anak usahanya, yaitu Bank Syariah Mandiri dengan BRI Syariah dan BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia.
"Hasil merger tersebut menjadi entitas perusahaan anak Bank Mandiri," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, kenaikan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit juga ikut mendongkrak aset BMRI.
DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal I/2021 tumbuh 25,5 persen yoy menjadi Rp1.181,3 triliun. Komposisi dana murah melonjak 67,60 persen dari sebelumnya 64,13 persen.
DPK secara bank only juga mengalami peningkatan sebesar 15,6 persen YoY mencapai Rp947,8 triliun dengan rasio dana murah (CASA ratio) sebesar 71,2 persen, terutama didorong oleh pertumbuhan giro yang mencapai 41,73 persen YoY menjadi Rp335,9 triliun.
“Keberhasilan kami memperbaiki komposisi dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund YtD [bank only] menjadi hanya 1,80 persen, turun tajam dari 2,83 persen pada Maret 2020,” katanya.
Secara bank only, penyaluran kredit Bank Mandiri hingga kuartal I/2021 mencapai Rp779,0 triliun, ditopang oleh segmen wholesale yang tumbuh tipis 0,18 persen YoY menjadi Rp513,9 triliun serta segmen UMKM yang tumbuh baik sebesar 3,22 persen YoY menjadi Rp92,1 triliun.
Pencapaian tersebut tetap memperhatikan kualitas pembiayaan sehingga rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) konsolidasi terjaga di kisaran 3,15 persen dan rasio pencadangan terhadap NPL lebih dari 220 persen.
Beberapa sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit segmen wholesale antara lain sektor FMCG, Perkebunan dan Konstruksi.
Sementara di sektor UMKM, outstanding portfolio KUR juga tumbuh di kisaran 35,4 persen YoY menjadi Rp46,2 triliun, di mana Rp9,6 triliun disalurkan kepada 99.162 debitur dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Darmawan menambahkan perseroan optimistis perkembangan program vaksinasi covid-19 yang dikombinasikan dengan berbagai stimulus kebijakan pemerintah dan regulator, termasuk berbagai program bantuan sosial kepada masyarakat, akan mampu membangkitkan perekonomian Indonesia dari tekanan pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel