Rapid Test Bekas, AP II Evaluasi Kerja Sama dengan Kimia Farma

Bisnis.com,28 Apr 2021, 15:49 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Calon penumpang melakukan rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (18/12/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) menyediakan layanan tes Covid-19 di Bandara Soetta guna memudahkan calon penumpang dalam melakukan perjalanan udara dengan tetap memenuhi protokol kesehatan. /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melalui anak usahanya, PT Angkasa Pura Solusi, mengevaluasi kembali kontrak kerja sama dengan Kimia Farma dalam hal penyediaan fasilitas kesehatan di bandara usai terciduknya empat oknum petugas yang menggunakan alat tes bekas kepada calon penumpang.

Direktur Komersial PT Angkasa Pura Solusi Yundriari Erdani Mitra menjelaskan saat ini mitra utama layanan kesehatan di bandara adalah Farmalab. Adapun, fasilitas kesehatan dari Kimia Farma Diagnostika juga ada di beberapa lokasi.

"Saat ini evaluasi yang kami lakukan termasuk mengenai keberlanjutan kerja sama. Jadi sementara layanan yang di bandara Kualanamu juga ditutup," ujarnya, Rabu (28/4/2021).

Sebelumnya Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) melaporkan telah diamankannya Petugas Kimia Farma labolatorium Rapid antigen Lantai M Bandara Kualanamu internasional oleh anggota Direktirat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus).

Kronologisnya, pada Selasa (27/4/2021 sekitar pukul 15.45 WIB telah diamankan sebanyak empat orang petugas Laboratorium Rapd antigen Kimia Farma lantai M Bandara KNIA oleh anggota Dirkimsus Poldasu. Kondisi itu menyusul adanya informasi dan banyaknya keluhan dari para calon penumpang pesawat yang mendapati hasil Rapid antigen positif Covid-19 dalam kurun waktu lebih kurang 1 minggu.

Anggota Krimsus Poldasu yang berpakaian sipil menyamar sebagai calon penumpang salah satu pesawat dan melaksanakan test rapid antigen. Selanjutnya petugas krimsus mengisi daftar calon pasien untuk mendapatkan nomor antrian.

Setelah mendapatkan nomor antrean maka petugas krimsus di panggil nama dan masuk ke ruang pemeriksaan untuk di ambil sampel yang di masukkan alat tes rapid antigen kedalam kedua lubang hidung. Setelah selesai pengambilan sampel maka petugas krimsus menunggu di ruang tunggu sambil menunggu hasil rapid antigen, berselang sekira 10 menit menunggu, hasil yang didapatkan juga positif.

Setelah itu terjadi perdebatan dan saling balas argumen maka di periksa seluruh isi ruangan labolatorium rapid antigen dan para petugas Kimia Farma dikumpulkan. Petugas kirmsus Poldasu mendapati barang bukti yakni ratusan alat yang dipakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel bekas dan telah di daur ulang.

"Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel yang dimasukkan ke dalam hidung setelah digunakan, dicuci dan dibersihkan kembali dimasukkan ke dalam bungkus kemasan untuk digunakan dan dipakai untuk pemeriksaan orang berikutnya," bunyi keterangan dari petugas Kimia Farma, yang ketakutan saat di interogasi oleh petugas kirmsus Poldasu.

Krimsus Poldasu lantas membawa para petugas Kimia Farma berikut barang bukti guna pemeriksaan lebih lanjut. Adapun barang bukti yang diamankan adalah komputer sebanyak 2 unit, mesin printer 2 unit, uang kertas, ratusan alat rapid test bekas yang sudah dicuci bersih dan telah dimasukkan ke dalam kemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini