Bisnis.com, JAKARTA — PT Equity Life Indonesia mencatatkan penurunan premi atau top line sepanjang 2020 dan turut memengaruhi perolehan laba. Di tengah tren koreksi, rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) perseroan justru meningkat dan lebih sehat.
Berdasarkan laporan keuangan 2020 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia pada Kamis (29/4/2021), Equity Life membukukan premi Rp667,5 miliar. Jumlahnya menurun 15,7 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya senilai Rp791,8 miliar.
Kondisi itu sejalan dengan tren penurunan premi yang terjadi di industri asuransi jiwa sepanjang 2020, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Selain itu, kinerja investasi perusahaan pun terkoreksi seiring gejolak pasar modal yang sempat terjadi tahun lalu.
Pada 2020, Equity Life mencatatkan hasil investasi senilai Rp134,28 miliar atau turun 7,1 persen (yoy) dari sebelumnya Rp144,5 miliar. Kondisi itu pun membuat pendapatan pada 2020 senilai Rp809,9 miliar turun12,58 persen (yoy) dari sebelumnya Rp926,4 miliar.
Klaim yang dibayarkan perseroan pada 2020 senilai Rp364,2 miliar turun 1,15 persen (yoy) dari sebelumnya Rp368,4 miliar. Adapun, pada 2020, beban secara keseluruhan tercatat senilai Rp884,8 miliar atau naik 1,81 persen (yoy) dari sebelumnya Rp869,07 miliar.
Catatan kinerja itu pun membuat perolehan laba Equity Life pada 2020 senilai Rp27,2 miliar terkoreksi 17,9 persen (yoy) dibandingkan dengan sebelumnya senilai Rp32,9 miliar. Catatan aset pada 2020 senilai Rp2,41 triliun pun turut terkoreksi 3,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp2,49 triliun.
Meskipun terdapat koreksi sejumlah indikator kinerja, Equity Life justru mencatatkan pertumbuhan risk based capital (RBC). Pada 2020, RBC perseroan tercatat sebesar 278,36 persen atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 276,9 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel