Industri Mamin Bakal Tangguh Hadapi Larangan Mudik 2021

Bisnis.com,29 Apr 2021, 17:41 WIB
Penulis: Ipak Ayu
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7). /Antara Foto-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian optimistis industri makanan dan minuman masih akan bertumbuh kendati adanya larangan mudik dan pembatasan perjalanan yang dilakukan pemerintah pada periode Ramadan dan Lebaran ini.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Supriadi mengatakan industri ini sudah terbukti sejak tahun lalu. Di mana pada periode lalu mudik juga sudah dilarang dan industri mamin masih mampu tumbuh positif.

"Mungkin akan tetap berpengaruh tetapi sedikit dan sudah terbukti sejak tahun lalu. Hal itu karena mamin selalu dibutuhkan masyarakat bahkan untuk menunjang daya tahan," katanya dalam webinar, Kamis (29/4/2021).

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman juga mengamini bahwa kinerja industri ini masih cukup menjanjikan.

Hal itu bahkan terlihat dari raihan investasi hingga kuartal I/2021 di mana, penanaman modal asing atau PMA naik 224 persen. Angka itu melanjutkan tren bertumbuh sepanjang tahun lalu yang dikisaran 25 persen meski di dalam negeri investasi turun.

"Artinya tetap saja industri kita masih sangat diminati. Meski begitu tantangan kita juga masih banyak ke depan," ujar Adhi.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat sebelumnya juga menyatakan optimisme kendati belum di level sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, setelah tahun lalu AMDK hanya bertumbuh di bawah 1 persen maka tahun ini sudah diharapkan melaju hingga 5 persen.

"Semester satu didorong Ramadan dan Lebaran kami harap pertumbuhan 3 persen sudah bisa didapat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini