Kasus Covid-19 India Melejit, Jepang Siap Beri Bantuan

Bisnis.com,30 Apr 2021, 20:13 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit Covid-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran Covid-19 di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021)./Antara-Reutersrnrn

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Jepang menyatakan akan menawarkan ratusan ventilator dan konsentrator oksigen kepada India guna membantu negara itu menangani lonjakan penularan virus corona.

India melaporkan lebih dari 300.000 kasus penularan harian baru akhir-akhir ini. Lonjakan penularan yang cepat ini memberikan tekanan kritis terhadap sistem medis negara tersebut dengan kekurangan ranjang rumah sakit dan tabung oksigen medis.

Melansir dari Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Jumat (30/4/2021), Pemerintah Jepang mengumumkan akan memberikan 300 ventilator dan 300 konsentrator oksigen kepada India sebagai bantuan darurat.

Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Kato Katsunobu memberi tahu wartawan telah memutuskan memberikan bantuan untuk membantu orang-orang yang menderita akibat pandemi Covid-19 di India dengan dasar kemanusiaan sambil mempertimbangkan hubungan bersahabat Jepang dengan negara itu.

Sebelumnya, India menyatakan lebih dari 40 negara menawarkan bantuan di saat lonjakan infeksi virus corona memberikan tekanan kritis terhadap sistem medis negara itu.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada Kamis (29/4/2021) lebih dari 40 negara di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan belahan dunia lainnya menawarkan persediaan peralatan medis dan obat-obatan.

Kementerian itu mengatakan kemungkinan akan menerima alat-alat penghasil oksigen dan pasokan lainnya dari Amerika Serikat pada Jumat (30/04/2021) sebagai tambahan konsentrator oksigen dan ventilator yang telah disediakan oleh Inggris dan Rusia.

Kemenlu India berharap dapat memperoleh 550 generator penghasil oksigen, 4.000 konsentrator oksigen, dan peralatan lainnya dari luar negeri. Kementerian itu mengajukan bantuan internasional lebih lanjut dengan menyebutkan kurangnya obat antiviral remdesivir dan sumber-sumber medis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini