Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) pada 27 April 2021 lalu memutuskan menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 88 miliar lembar saham melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Manajemen belum menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue ini, meski begitu dengan mengacu harga saham BNLI pada penutupan perdagangan Kamis, (29/4/2021) senilai Rp2.130, maka aksi ini jika terserap sepenuhnya akan menghasilkan tambahan modal Rp203,28 triliun. Sebuah rencana sangat jumbo.
Dengan ekuitas BNLI per akhir 2020 sebesar Rp35,07 triliun, dan saham yang diterbitkan 28,04 miliar lembar, maka nilai buku BNLI adalah Rp1.251 per lembar.