Roy Chowdury, Dukun Covid-19 dengan Banyak Pengikut di India

Bisnis.com,01 Mei 2021, 17:00 WIB
Penulis: Rezha Hadyan
Biswaroop Roy Chowdhury. Dia menegaskan bahwa Covid-19 sama seperti flu biasa, meskipun faktanya virus itu jauh lebih mematikan. /indiabookofrecord

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang juru kampanye anti-vaksinasi berhasil mendulang popularitas di tengah tsunami Covid-19 yang terjadi di India.

Dia mengeklaim bahwa pendekatan ilmu kedokteran terhadap pandemi sepenuhnya salah. Dia juga mengklaim kalau memakai masker tak memberikan manfaat apapun bagi pemakainya di tengah pandemi.

Orang itu adalah Biswaroop Roy Chowdhury. Dia mengklaim Covid-19 bisa disembuhkan hanya lewat pola makan yang sehat saja atau diet.

"Obat-obatan tak akan membantu dalam menyembuhkan penyakit apapun. Saya benar-benar yakin bahwa manusia tak memerlukan vaksinasi sama sekali," katanya mengutip BBC News pada Sabtu (1/5/2021).

Dalam videonya, dia mengeklaim pola makanannya yang kaya akan buah-buahan dan sayuran, akan menyembuhkan tak hanya Covid-19, tapi juga diabetes dan Aids. Tentunya apa yang disampaikan oleh Chowdury tak masuk akal menurut ilmu kedokteran.

Dia juga menyebut rumah sakit meningkatkan kemungkinan kematian, dan mengatakan pasien Covid-19 yang sulit bernapas akan lebih baik duduk di depan kipas angin ketimbang menerima oksigen.

Youtube, Twitter, dan Facebook melarang Chowdhury tahun lalu, setelah dia berhasil mengumpulkan hampir satu juta pengikut di Youtube sebelum akunnya dihapus. Namun, saat ini dia masih memiliki akun resmi di WhatsApp dan Telegram.

Pendukungnya juga mengunggah dan menyebarkan isi ceramahnya melalui akun proxy.

Chowdhury menampilkan dirinya sebagai sosok underdog yang berani melawan lembaga medis yang bermaksud menipu publik.

Dia menegaskan bahwa Covid-19 sama seperti flu biasa, meskipun faktanya virus itu jauh lebih mematikan.

Kendati ada banyak bukti yang menunjukkan sebaliknya, dia mengeklaim bahwa masker tak membantu menghentikan penyebaran virus dan justru akan membuat para pemakainya sakit.

Dia telah mengooptasi kata dalam bahasa Urdu azaadi, yang berarti "kebebasan". Sebuah seruan yang menggema di banyak komunitas tertindas di India, untuk slogannya "masks se azaadi" atau "kebebasan dari masker".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini