Begini Cara Satgas Covid-19 Memetakan Virus Corona India

Bisnis.com,01 Mei 2021, 09:15 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito / www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi telah melarang WNA yang memiliki riwayat perjalanan dari India selama 14 hari terakhir berkunjung ke Indonesia. Hal ini sekaligus berlaku bagi WNA India yang hendak ke Indonesia. 

Dalam masa pengetatan mobilitas saat ini, Pemerintah telah menemukan 12 WNA asal India yang terinfeksi Covid-19 dan kini telah dilakukan proses Whole Genum Sequencing (WGS) untuk meneliti varian Covid-19.

Sebagai informasi, bahwa WGS adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk memetakan varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia dan juga  upaya mencegah masuknya varian Covid-19 yang berasal dari luar Indonesia.

"Proses WGS membutuhkan waktu setidaknya 1 minggu, dan diharapkan hasil segera diketahui, apabila hasilnya sudah diketahui, Satgas akan segera menyampaikannya," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, mengutip situs www.covid19.go.id, Sabtu (1/5/2021).

Adapun bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang dari India, masih diperbolehkan masuk dengan mematuhi syarat yang sangat ketat dan mengikuti seluruh tahapan skrining yang sudah ditentukan. Tahapan tersebu di antaranya membawa hasil RT PCR negatif, menjalani tes PCR di Indonesia, karantina 14 hari dan tes PCR pasca-karantina. 

"Pemerintah juga telah melakukan pengawasan ketat di berbagai pintu-pintu masuk Indonesia. Pemerintah juga telah melarang masuk warga negara India ke Indonesia. Dan bagi WNI yang masuk dari India tetap diperbolehkan masuk dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," tegas Wiku. 

Sementara itu, India telah berulang kali mencetak rekor dunia penambahan pasien Covid-19 per hari. Kemarin, Jumat (30/4/2021), India melaporkan penambahan 386.452 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Pada periode yang sama, jumlah kematian akibat penyakit itu melonjak sebanyak 3.498 orang, menurut data kementerian kesehatan.

Para ahli medis percaya bahwa angka Covid-19 di negara terpadat kedua di dunia itu sebenarnya mungkin mencapai lima hingga 10 kali lebih besar dari hitungan resmi.

 #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini