Aktivis 98 Minta Masyarakat Waspadai Partai Demokrat, Mengapa?

Bisnis.com,01 Mei 2021, 18:16 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok aktivis Garda Demokrasi 98 mengimbau agar masyarakat waspada terhadap partai politik yang sempat mendukung tersangka Munarman beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Garda Demokrasi 98, Gepeng Mirdjaja mengatakan salah satu partai politik yang sempat mendukung tersangka tindak pidana terorisme Munarman tersebut adalah Partai Demokrat.

"Seolah-olah ini sebuah konfirmasi bahwa Partai Demokrat versi AHY adalah salah satu sponsor aksi 212, FPI, HTI dan kelompok radikal lainnya," tuturnya, Sabtu (1/5/2021).

Dia juga berpandangan, bahwa partai politik radikal berkedok nasionalis dianggap berbahaya, karena perlahan bisa mengubah ideologi Pancasila jadi paham radikal.

"Karena hal itu bisa merubah tatanan ideologi bangsa. Partai Nazi di Jerman misalnya, berkedok nasionalis, padahal fasis radikal kan, itu merubah tatanan kebangsaan Jerman dan membuat trauma dunia modern," katanya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief menyatakan, bahwa Munarman sama sekali tidak terlibat dalam aksi tindak pidana terorisme.

Menurut Andi, jika aparat penegak hukum tidak punya bukti kuat terhadap sangkaan terorisme ke Munarman, maka Sekretaris Umum FPI itu harus segera dibebaskan.

"Aparat harus adil dan memiliki bukti yang kuat untuk menteroriskan Munarman. Munarman kawan baik saya. Saya tidak yakin dia terlibat terorisme," ujarnya melalui akun Twitter pribadinya.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini