Begini Strategi OJK Kembangkan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Bisnis.com,03 Mei 2021, 09:33 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Karyawan menjawab telepon di Call Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalisator dan motor penggerak, termasuk tentunya peran dari sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam publikasinya hari ini, Senin (3/5/2021), OJK mengungkapkan sektor jasa keuangan syariah terbukti memiliki resiliensi atau daya tahan yang baik di masa pandemi hingga periode recovery saat ini. Apalagi Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depannya.

Data OJK menunjukkan per Februari 2021 total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp1.836,57 triliun, atau tumbuh 23,52 persen secara yoy.

Aset pasar modal syariah menjadi yang paling besar yakni Rp1.116,67 triliun. Diikuti aset perbankan syariah sebesar Rp602,50 triliun. Selanjutnya, aset IKNB syariah sebesar Rp117,40 triliun.

Sejumlah strategi dilakukan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Pertama, dengan mewujudkan bank syariah berskala besar.

Adanya bank syariah berskala besar harapannya dapat menjadi pengampu sektor keuangan syariah. Di samping itu, bank syariah berskala besar dapat memiliki produk dan layanan keuangan syariah yang berdaya saing.

OJK juga terus memperluas akses pemasaran industri halal. Hal itu dilakukan dengan peluasan instrumen pembiayaan untuk industri halal, serta perluasan pemasaran produk industri halal melalui platform digital (UMKMMU).

Berikutnya, OJK membangun ekosistem keuangan syariah terintegrasi, melalui pemberdayaan ekonomi umat, memperluas akses pembiayaan dalam satu ekosistem keuangan syariah terintegrasi, dan digitalisasi sektor jasa keuangan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini