Apa Itu Ethereum? Aset Kripto Pesaing Terkuat Bitcoin

Bisnis.com,03 Mei 2021, 21:01 WIB
Penulis: Yuliana Hema
Mata uang crypto Ethereum Emas pada dolar AS/ANTARA-Shutterstock/pri.

Bisnis.com, JAKARTA - Posisi Bitcoin di mata uang kripto atau cryptocurrency mulai tergerus oleh Ether atau Ethereum.

Saat ini, Ether berhasil menjadi menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya, Ether berhasil mengalahkan dominasi Bitcoin dengan menembus level US$3.000 pada Senin (5/3/2021).

Ether merupakan mata uang kripto hasil dari open-source berbasis blockchain, Ethereum. Ethereum sendiri resmi diluncurkan pada 2015, memungkinkan SmartContracts and Distributed Applications dapat berjalan tanpa ada batasan waktu, kontrol hingga gangguan dari pihak ketiga.

Secara lebih luas, Ethereum juga merupakan bahasa pemrograman (turing complete) yang membantu blockchain agar tetap berjalan. Ethereum padat berjalan dengan token kriptografi khusus, Ether.

Sejak 2014, penjualan ether mendapatkan tanggapan atau respon yang luar biasa. Ether sendiri digunakan untuk beberapa tujuan. Pertama, untuk diperdagangkan sebagai pertukaran mata uang digital di cryptocurrency. Kedua, Ether juga digunakan untuk menjalankan aplikasi hingga memonetisasi sebuah pekerjaan.

Pada 2016, Ethereum terpecah menjadi dua blockchain terpisah, Ethereum dan Ethereum Classic. Hal ini disebabkan terjadinya pencurian dana yang telah dikumpulkan sebesar US$50 juta. Sehingga membentuk Ethereum yang baru dengan perlindungan yang lebih kuat.

Pada September 2019, Ether menjadi mata uang virtual terbesar kedua di pasar digital, satu posisi di bawah Bitcoin. Di dalam cryptocurrency, jauh lebih cepat untuk mendapatkan Ether dibandingkan Bitcoin. Bukan itu saja, unit Ether lebih banyak beredar di pasar dibandingkan Bitcoin.

Dilansir dari Bloomberg, dominasi ether berada di peringkat kedua dan naik menjadi 15 persen setelah harga menyentuh level US$3.045 atau Rp44 juta (Rp14.453/US$) pada Senin (3/5/2021) pagi. Total valuasi ethereum menyentuh US$351,17 miliar.

Di sisi lain, dominasi bitcoin sekarang tergerus menjadi 46 persen dari total valuasi pasar aset kripto yang mencapai US$2,3 triliun. Dominasi bitcoin terus turun dari sekitar 70 persen pada awal tahun, seiring dengan melonjaknya koin selain bitcoin, yang disebut dengan altcoins.

Bitcoin tetap menjadi cryptocurrency terbesar, namun momentum penguatan aset kripto lain menarik minat pelaku pasar. Pendukung aset kripto berpendapat investor semakin nyaman dengan berbagai token yang tersedia, sementara kritikus berpendapat sektor ini mungkin berada dalam cengkeraman mania yang dipicu oleh stimulus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini