Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) dan PT Bank Maspion Tbk. (BMAS) melonjak pada perdagangan hari ini, Senin (3/5/2021) menjelang sesi I berakhir.
Saham AGRS dibuka menghijau pada pembukaan perdagangan pada level 348, lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan Jumat pekan lalu, yang berada di angka 338.
Hingga pukul 11.00 WIB, AGRS terpantau menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,85 persen ke 422 dengan jumlah yang ditransaksikan sebanyak 6,82 juta saham dan nilai turnover Rp2,73 miliar.
Sementara, saham BMAS melonjak 24,83 persen ke level 1.785. Pada perdagangan Jumat minggu lalu, BMAS ditutup pada angka 1.430 dan dibuka menguat pada perdagangan hari ini di level 1.530.
Jumlah saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 233.500 dengan turnover senilai Rp413,98 juta.
Sebelumnya, manajemen Bank IBK Indonesia menyampaikan rencana injeksi modal kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Maret 2021. Suntikan modal itu bakal melalui skema HMETD pada kuartal IV/2021 senilai Rp1 triliun dan kuartal IV/2023 senilai Rp2 triliun.
Dengan penyuntikan modal pada kuartal IV/2021, modal AGRS akan berada di angka Rp3,4 triliun. Lalu, ditambah dengan suntikan modal pada kuartal akhir 2023 akumulasi modal perseroan akan berada di kisaran Rp5,4 triliun.
Adapun, Bank Maspion juga berencana rights issue pada pertengahan tahun ini atau Juni 2021.
Dalam RUPSLB 8 April 2021, pemegang saham menyetujui penambahan modal perseroan dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 2,29 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, melalui skema rights issue. Perseroan memperkirakan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 7 Juni 2021.
Rasio HMETD dan harga pelaksanaan HMETD belum ditetapkan. Dana yang diperoleh dari PMHMETD II ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi akan dialokasikan untuk penyaluran kredit dan investasi di infrastruktur teknologi informasi.
"Sekitar 92 persen akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman. Sisanya sekitar 8 persen akan dipergunakan untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi," tulis perseroan dalam prospektus ringkas di keterbukaan informasi BEI pada 23 April 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel