Bisnis.com, JAKARTA - Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,6 triliun di tahun 2020, di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi global, laba bersih tersebut turun 13 persen dibandingkan laba bersih 2019 sebesar Rp2,99 triliun.
Kendati demikian, Citi Indonesia tetap melaporkan rasio kinerja yang memuaskan yaitu return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) sebesar masing-masing sebesar 15 persen and 4 persen. Kondisi likuiditas Citi Indonesia sangat baik dengan lending to deposit ratio (LDR) sebesar 65,8 persen, hal ini didukung oleh simpanan yang tumbuh sebesar 8 persen.
Dengan menerapkan asas kehati-hatian dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, Citi Indonesia berhasil memperbaiki rasio gross non performing loan (NPL) menjadi 1,6 persen dari 2,4 persen di tahun sebelumnya.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citi Indonesia per 31 Desember 2020 adalah 28,3%, meningkat dari 26,7% untuk periode yang sama tahun sebelumnya.
CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, CitiBank berkomitmen untuk terus menjaga tingkat likuiditas dan meningkatkan kecukupan modal.
"Neraca kami memiliki kapasitas untuk terus melayani kebutuhan nasabah kami. Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, kami akan terus melayani dengan tetap prudent di masa-masa penuh tantangan ini," ujar Batara dalam keterangan resmi pada Senin(3/5/2021)
Dari lini retail banking, Citi Indonesia telah meluncurkan distribusi sejumlah varian produk-produk reksa dana dan obligasi baru, melengkapi lini produk yang komprehensif untuk berbagai kebutuhan investasi nasabah.
Salah satu produk inovatif hasil kerja sama Citi Indonesia dengan salah satu rekan Manajer Investasi memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui dana hibah untuk mendukung pemberdayaan wanita dan membantu penanggulangan Covid-19. Dari digital banking, kami fokus untuk terus memperbaiki kinerja Citi Mobile App, baik dari segi fitur maupun pengalaman nasabah.
Batara pun menambahkan di tahun 2020, Citi menghadirkan tampilan baru untuk mobile app dan meningkatkan fitur-fitur serta berbagai layanan mobile yang dapat meningkatkan keamanan serta menjawab kebutuhan nasabah, seperti menyediakan layanan peningkatan batas kredit limit sementara secara real-time melalui mobile dan menyediakan layanan Authorization Corner untuk memberikan nasabah kemudahan dalam bertransaksi.
"Berbagai peningkatan fitur yang disertai berbagai tawaran menarik dan upaya untuk senantiasa mengedukasi para nasabah menghasilkan pertumbuhan pengguna Citi mobile app sebesar 72 persen pada tahun 2020," ujar Batara.
Dari unit treasury and trade solution (TTS), Citi Indonesia melihat pertumbuhan yang pesat dalam hal jumlah klien di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect.
Pengguna platform ini mengalami peningkatan sebesar 12 persen, pertumbuhan pengguna seluler / tablet sebesar 53 persen, dan juga peningkatan penggunaan dokumen elektronik sebesar 66 persen secara year-on-year (dari kuartal IV 2019 hingga kuartal 4 2020). Sejalan dengan ini, transaksi ke cabang atau non-digital juga mengalami penurunan sebesar 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel