UNCTAD: Kontribusi Belanja Online Melesat Jadi 19 Persen saat Lockdown

Bisnis.com,04 Mei 2021, 09:03 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Ilustrasi e-commerce/CC0

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi yang diluncurkan UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) menunjukkan penjualan online berkontribusi hampir seperlima dari total omzet ritel pada tahun lalu.

Jika dirinci, penjualan online berkontribusi 19 persen dari total penjualan ritel pada tahun lalu. Angka ini naik 20 persen dibandingkan 2019. Estimasi ini didasarkan atas statistik negara-negara maju.

Korea Selatan memimpin dengan pangsa pasar mencapai 25,9 persen atau tumbuh 20,8 persen pada 2019. Posisi kedua ditempati China dengan pangsa pasar 24,9 persen, lalu diikuti oleh Inggris 23,3 persen, dan Amerika Serikat 14 persen.

Studi yang sama juga menyatakan pandemi Covid-19 telah memacu keuntungan bagi perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce pada tahun lalu.

Dari 13 e-commerce terkemuka yang masuk dalam studi ini, 11 diantaranya berasal dari China dan Amerika Serikat. Temuan ini sekaligus memperlihatkan bahwa perusahaan yang dulunya Berjaya, kebanyakan merupakan agen perjalanan online dan ride-hailing, mengalami penurunan signifikan dari sisi gross merchandise volume (GMV).

“Contohnya, Expedia jatuh dari posisi ke-5 pada 2019 ke peringkat ke-11 pada 2020. Booking Holidngs juga turun peringkat dari 6 menjadi 12 dan Airbnb turun dari posisi 11 ke 13,” tulis studi tersebut, dikutip dari CGTN, Selasa (4/5/2021).

Alibaba menjadi platform e-commerce teratas dari sisi GMV, diikuti oleh Amazon dari Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini