Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan Dedi Sunardi, yang sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menjadi Direktur PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut ditetapkan oleh Erick dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina dan tercantum dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Dalam keputusan yang diteken pada Senin (3/4/2021) tersebut, Erick melakukan perubahan susunan Direksi Pertamina. Dedi Sunardi pun ditetapkan sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina.
Dalam Surat Keputusan tersebut, Kementerian BUMN memberhentikan dengan hormat M. Haryo Yunianto dari jabatan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), posisi yang dijabatnya sejak 12 Juni 2020 dan sebelumnya 20 April 2018 sebagai Direktur Manajemen Aset Pertamina.
“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Haryo Yunianto yang telah mendapat penugasan baru sebagai Direktur Utama di Subholding Gas Pertamina, yaitu PGN,” ujar Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman pada Senin (3/4/2021) melalui keterangan resmi.
Adapun, sebelum ditunjuk sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi menjabat sebagai Direktur Utama Askrindo. Dia memimpin perusahaan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) itu sejak Juli 2020, lalu dipindahkan ke Pertamina setelah menjabat sembilan bulan.
Dedi yang lahir di Magetan pada 1964 menyandang gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jayabaya Jakarta (1988) dan meraih Magister Management dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2000. Dedi berkarir di lingkungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebelum ditunjuk sebagai pucuk pimpinan Askrindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel