Bisnis.com, JAKARTA – Putusnya sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang terjadi sejak Jumat (30/4/2021), memberikan tantangan tersendiri bagi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan untuk memperbaiki sistem komunikasi kabel bawah laut bukanlah hal yang mudah. Hal itu, diperkirakan membuat tidak adanya jaminan sistem komunikasi serat optik itu pulih dalam waktu singkat.
Ian memperkirakan, sejumlah hal seperti cuaca, kondisi lapangan – misalnya kedalaman laut -, ketersediaan kapal, peralatan dan sumber daya manusia akan menjadi faktor penentu pemulihan SKKL milik perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut.