Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran unit layanan syariah platform peer-to-peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya atau Investree Syariah, telah mampu mencapai Rp384,84 miliar pada akhir kuartal I/2021.
Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree menjelaskan bahwa pertumbuhan unit bisnis syariah akan coba ditopang lewat memperluas kolaborasi dengan berbagai stakeholder.
"Pertumbuhannya terus meningkat sejak kita luncurkan pada 2018, sharia loan origination pada 2020 mencapai Rp229,8 miliar, dan secara tahunan pertumbuhannya mencapai 107 persen," ungkapnya dalam diskusi virtual, Rabu (5/5/2021).
Hingga kuartal I/2021, Investree Syariah telah mampu menggandeng 3.238 pendana (lender) untuk menyalurkan pinjaman kepada 163 peminjam (borrower).
Sebagai P2P lending yang memiliki lisensi konvensional dan syariah sekaligus, porsi unit syariah mencapai 7,2 persen dari portofolio Investree keseluruhan. Adapun, dari pemain P2P syariah, marketshare Investree Syariah mencapai 13 persen.
Adrian menjelaskan bahwa harapannya kinerja pada kuartal II/2021 mampu mencapai 4 kali lipat dari kuartal I/2021, atau menyentuh Rp50 miliar.
Sebagai gambaran, akumulasi penyaluran Investree Syariah pada kuartal I/2021 mencapai Rp207,91 miliar, berlanjut berturut-turut ke Rp241,36 miliar dan Rp296,45 miliar, kemudian melonjak ke Rp380,78 miliar pada kuartal I/2021.
"Kita akan mencoba memperkuat strategi kita berkolaborasi dengan lembaga keuangan syariah untuk menjadi lender institusi. Seperti pendanaan kita di lini bisnis konvensional, porsi institusi syariah harapannya bisa mencapai 60 persen, sisanya 40 persen dari lender retail," jelasnya.
Arief Mediadianto, VP of Shariah Investree menjelaskan lebih lanjut bahwa beberapa lembaga jasa keuangan yang diincar untuk peningkatan kolaborasi, yaitu bank syariah, BPRS, dan BPD Syariah.
Selain itu, pihaknya akan memperbesar pangsa pasar dengan strategi menggandeng para pelaku UMKM halal value chain, serta institusi-institusi dalam ekosistem halal, juga meluncurkan produk baru berupa Buyer Financing dan Supply Chain Financing berbasis syariah.
"Salah satu contoh partnership kita dengan institusi syariah, yaitu dengan Dompet Dhuafa untuk mengakomodasi pembiayaan peternak hewan kurban yang nantinya dijual lewat Dompet Dhuafa. Sebanyak 16.000 hewan kurban pada 2020 mendapat disbursement senilai Rp8 miliar, dan di 2021 ini telah mencapai 23.000 hewan kurban mencapai Rp18 miliar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel