Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah PT Alami Fintek Sharia (ALAMI) meresmikan kerja sama dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berbasis di Sragen, Jawa Tengah.
ALAMI meresmikan kerja sama dengan BPR Syariah Sukowati Sragen di mana pihak lembaga keuangan konvensional tersebut akan menjadi perdana institusi atau institutional funders perdana dari sektor BPR Syariah di platform ALAMI, dengan pola channeling.
CEO ALAMI Dima Djani menjelaskan, bahwa pihaknya sudah lama menantikan mekanisme kerja sama bersama BPR diberikan lampu hijau oleh regulator atau pemerintah.
Hal ini demi mematahkan pandangan bahwa institusi keuangan syariah susah berkembang, serta demi mengakselerasi penyaluran kredit ke daerah, dan menjalankan misi platform P2P menjadi penghubung sentral ekosistem keuangan syariah.
"Aksi ini kami adalah ikhtiar ALAMI untuk menjalankan amanah dari program dan arahan pemerintah. Di sisi lain, buat kami ini adalah simbiosis mutualisme bagi dengan BPR, baik yang konvensional, khususnya syariah. Kita bisa saling melengkapi kekurangan masing masing," jelas Dima dalam keterangannya, Selasa (4/5/2021).
Pihak fintech P2P bisa men-support dari sisi sharing teknologi, analisis risiko digital, dan akuisisi customer lebih cepat. Di sisi lain, dukungan BPRS penting untuk mengenal profil nasabah di daerah, serta akses ke area-area lebih luas.
"Ini kolaborasi yang penting agar kelak nasabah di pedesaan pun bisa mengenal produk keuangan digital yang lebih variatif kedepannya," tutur Dima.
Fakhruddin Nur, Direktur Utama BPRS Sukowati Sragen Bank Syariah Sragen menjelaskan bahwa sebetulnya pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan beberapa fintek.
"Namun, yang kami rasa paling mengena dan selaras visi-misi serta nilai kita adalah ALAMI ini. Kami memandang, meski masih muda, ALAMI sudah punya prestasi yang luar biasa banyak bahkan melampaui institusi keuangan syariah yang sudah lama berdiri. Ini artinya, ada potensi besar yang harapannya membawa manfaat juga untuk pengembangan BPRS, nasabah serta ekosistem perbankan syariah secara luas," ungkapnya.
BPRS Sukowati Sragen memiliki 9 kantor cabang yang tersebar di lima kabupaten, meliputi Solo Raya dan Purwodadi. Adapun, saat ini BPRS Sukowati memiliki lebih dari 2.000 nasabah, di mana 74,87 persen atau 1.400 nasabah merupakan pelaku UMKM di segala sektor.
Fakhruddin menuturkan, UMKM di Sragen cukup bervariasi. Sampai tahun 2020 terdapat 19.568 usaha di Sragen yang didominasi industri makanan dan minuman sebanyak 7.436 industri makanan dan 587 industri minuman. Disusul industri kerajinan 4.305, industri kimia dan bahan bangunan 2.935, industri logam, mesin dan alat berat sebanyak 2.348, dan industri konveksi sebanyak 1.957.
Pihaknya mengakui, komparasi BPR dan BPR Syariah di Jawa Tengah sendiri masih timpang, termasuk penyaluran pendanaannya.
"Jika dibandingkan, per Juli 2020 lalu, BPR menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6 triliun rupiah, dimana Rp2,4 triliun untuk modal kerja UMKM. Sementara itu, penyaluran pembiayaan untuk modal kerja baru di BPR Syariah baru Rp284,7 miliar, atau sebesar 57,46 persen dari total pembiayaan yang disalurkan BPRS, yaitu sebesar Rp495,54 miliar," ujar Dima.
Secara jumlah pun, jumlah BPR di Jawa Tengah lebih dari 200, dan di Solo Raya hanya ada 8 BPRS.
Untuk jangka pendek, BPRS Sukowati Sragen memproyeksi bisa menyalurkan 10 persen dari total Rp172,1 Miliar outstanding credit perbankan untuk objek pendanaan di ALAMI dengan harapan bisa terus naik seiring berjalannya waktu dan evaluasi bersama.
Sebagai informasi, ALAMI saat ini juga telah menjalin kemitraan dengan tujuh BPR yang tersebar di Jabodetabek dengan pola channeling. Kerjasama yang dijalin ALAMI dengan BPR dan BPRS ini selaras dengan program dan arahan OJK yang tentunya akan menjadi simbiosis mutualisme antar kedua belah pihak.
Dalam kunjungannya ke kota Solo dan Sragen, pihak ALAMI juga bertemu dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Pertemuan ini merupakan inisiasi awal tentang rencana ALAMI untuk memberikan sosialisasi literasi keuangan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung usaha UKM di Kabupaten Sragen.
ALAMI tergerak untuk melanjutkan kegiatan ini dengan mengajak rekan penyedia platform digital lain seperti penyedia jasa layanan Point of Sales/ Aplikasi Kasir Modern, dan penyedia jasa layanan Management Delivery Order System, di samping tahap pertama, yaitu sosialisasi UKM dan UMKM di industri makanan dan warung/kelontong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel