Konten Premium

Ketika Geliat Konsumsi Berbenturan dengan Protokol Kesehatan

Bisnis.com,06 Mei 2021, 09:42 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Sejumlah warga bergantian memasuki pintu Blok B di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021). Gubernur DKI Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan pengunjung di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut dari sekitar 35.000 pengunjung pada hari biasa menjadi sekitar 87.000 orang pada akhir pekan ini sehingga pihaknya menyiagakan sekitar 750 petugas untuk menjaga kedisiplinan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Naiknya tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan jelang Ramadan menjadi sinyal positif naiknya konsumsi masyarakat. Tetapi, kondisi ini juga menimbulkan kekhawatiran risiko kasus Covid-19 yang bertambah jika konsentrasi kerumunan tidak terkendali.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyebutkan konsumsi rumah tangga senantiasa memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi mengingat kontribusinya yang besar. Karena itu, dia mengatakan posisi penurunan konsumsi sebesar 2,23 persen pada kuartal I/2021 yang menjadi penyumbang utama kontraksi ekonomi 0,74 persen sebagai sesuatu yang lumrah.

Peran konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2021 pun tak kalah penting. Momen Ramadan dan Lebaran menjadi kesempatan menggenjot pertumbuhan ekonomi lewat naiknya konsumsi. Hanya saja, lanjut Rendy, target pertumbuhan 7 persen masih sulit dikejar karena tren konsumsi yang belum sepenuhnya pulih seperti sebelum pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini