Jadi Konsumen Makanan Terbesar di Dunia, RI Berpeluang Pimpin Sektor Industri Halal

Bisnis.com,06 Mei 2021, 22:43 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Ilustrasi produk halal./Reuters-Darren Staples

Bisnis.com, JAKARTA – Potensi produk halal global yang sangat besar dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar global.

Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar mengatakan bahwa industri produk halal mencatatkan kinerja positif di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pertumbuhan industri ini mencapai 3,2 persen atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 yang sebesar 2,3 persen.

“Indonesia adalah pengekspor produk ekonomi halal terbesar di antara negara lain yang mayoritas penduduknya muslim dengan nilai US$7,6 miliar pada 2017. Ini memperkuat posisi dasar Indonesia sebagai mesin ekonomi halal dunia,” katanya dikutip melalui situs Kementerian Keuangan, Kamis (6/5/2021).

Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar menjelaskan bahwa posisi Indonesia cukup memimpin di sektor industri halal. Indonesia merupakan konsumen terbesar untuk produk makanan halal dengan konsumsi sebesar US$144 miliar di 2019.

“Ini menjadi opportunity kita untuk memproduksi produk halal. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang besar, tetapi juga kebutuhan internasional yang selalu meningkat dari tahun ke tahun,” jelasnya.

Ke depannya, Indonesia diharapkan mampu menjadi pionir untuk industri ini melalui kemajuan produk halal yang inovatif dan strategi pengembangan yang lebih besar lagi.

Selain itu, produk halal juga diminta dapat menjadi bagian dalam mendorong ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam industri halal global sebab peluangnya besar dan sangat mungkin dicapai.

“Jadi kita harus tampil ke depan dengan percaya diri untuk kita bisa menjadi pemimpin pusat produsen halal dunia dan pemimpin ekonomi syariah global,” ujar Afdhal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini