Bank Syariah Dongkrak Bisnis Transaksional Demi Kerek Pendapatan Komisi

Bisnis.com,07 Mei 2021, 20:19 WIB
Penulis: M. Richard
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pengembangan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) perbankan syariah tahun diperkirakan masih berlanjut.

Kapasitas teknologi yang besar sekaligus adaptasi nasabah perbankan syariah pada penggunaan teknologi tahun ini diperkirakan masih meningkat.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan dari penyertaan, fee, komisi, provisi akhir tahun lalu tercatat Rp2,8 triliun, naik 12,22 persen secara tahunan.

Kendati demikian, akselerasi bisnis transaksional bank syariah awal tahun ini belum terlalu kuat. Total pendapatan fee per Februari tercatat Rp411 miliar, turun 17,96 persen secara tahunan.

Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Kokok Alun Akbar menyampaikan pertumbuhan bisnis transaksi banking di sektor digital banking berkembang sangat baik, yakni naik 43 persen secara tahunan pada kuartal pertama tahun ini.

"Kami prediksi, bisnis transaksional banking khususnya fee based dari digital banking mengalami pertumbuhan yang agresif sebesar 115 persen dibandingkan dengan tahun lalu," sebutnya kepada Bisnis, Kamis (7/5/2021).

Kokok menuturkan perseroan tahun ini akan aktif menambah kapasitas, fitur, dan produk transaksional banking.

Harapannya, nasabah akan lebih aktif menggunakan saluran digital dan mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai.

Dia menuturkan perseroan akan menambah fitur pembayaran public utilities seperti pajak, insurance, e-commerce, dan e-wallet/e-money.

Bank BSI juga sedang mengembangkan metode biometric (face recoqnition) pada layanan pembukaan rekening online untuk dapat mengakuisisi nasabah baru lebih cepat.

"Kami pun terus mendorong layanan open banking dengan metode open API guna mempermudah kolaborasi dengan pihak-pihak pelaku ekonomi digital," imbuhnya.

Di luar itu, Kokok menambahkan BSI tahun ini juga meningkatkan kerja sama platform digital banking untuk ekosistem pondok pesantren, masjid, ekosistem ZISWAF, lembaga pendidikan, lembaga sosial, dan rumah sakit.

"Di luar itu, kami pun mendorong kerjasama bisnis keagenan untuk memperluas cakupan layanan dari digital banking," imbuhnya.

Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata Herwin Bustaman menyampaikan bank Permata Syariah pun akan mendongkrak kinerja bisnis non-pembiayaan lebih agresi tahun ini.

"Untuk target pertumbuhan, kami paling tidak kami harapkan pendapatan fee based income ini sama dengan industri di kisaran 15 persen," sebutnya.

Dia menyampaikan bisnis transaksi digital meningkat cukup signifikan, yang saat ini berada dalam konsolidasi bisnis Bank Permata.

Di luar itu, Herwin menyampaikan UUS Bank Permata pun akan mengoptimalkan open banking dengan menjalin banyak kerja sama dengan bank perkreditan rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini