Pertamina Bangun Fasilitas Psikososial untuk Anak Terdampak Ledakan Kilang Balongan

Bisnis.com,07 Mei 2021, 12:33 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Pertamina Balongan mendirikan Griya Pelangi untuk program psikososial bagi warga terdampak ledakan Refinery Unit (VI) Balongan, Kabupaten Indramayu./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON - Pertamina Balongan mendirikan Griya Pelangi untuk program psikososial bagi warga terdampak ledakan Refinery Unit (VI) Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dalam kejadian naas itu, ribuan warga terdampak.

Griya Pelangi berada di bekas gedung kantor fungsi Communications and Relations Kilang Balongan di Blok Wismajati, Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, berdekatan dengan permukiman penduduk.

Penjabat Sementara (Pjs) GM Kilang Balongan Nur Qadim mengatakan Griya Pelangi didirikan karena perusahaan mengaku peduli dengan aspek psikologis serta sosial bagi warga terdampak, terutama anak-anak.

"Tidak hanya memberikan biaya perbaikan bangunan dan properti, kami juga berkomitmen memulihkan kondisi psikologis warga dengan mengerahkan para psikolog dari fungsi medis kami untuk memberikan konseling kepada warga yang datang ke Griya Pelangi," kata Nur Qadim melalui keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).

Griya Pelangi pun, kata Nur Qadim, menyediakan arena aktivitas bagi anak-anak warga. Sukarelawan agent of change dikerahkan untuk mengadakan beragam aktivitas menyenangkan guna menghilangkan trauma.

"Pascakejadian, banyak anak-anak yang sedang berada dalam fase perkembangan terganggu," katanya.

Griya Pelangi beroperasi pada hari Senin sampai Sabtu (kecuali cuti bersama dan hari raya Idulfitri), mulai pukul 8.00 hingga 16.00 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan, peristiwa akibat terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak ke lima desa.

Sebanyak lima desa tersebut yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip.

Sebanyak 890 jiwa terdampak ledakan kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Kecamatan Balongan, terpaksa mengungsi di posko pengungsian Bumi Patra hingga.

Jumlah 890 jiwa tersebut terdiri dari 252 kepala keluarga (KK).

Berdasarkan informasi, dari jumlah 890 warga yang mengungsi, sebanyak 724 merupakan warga Desa Balongan, 156 warga Desa Sukaurip, 5 warga Desa Majakerta, dan 5 warga Desa Tegalurung.

Warga terdampak tidak seluruhnya berada di pengungsian, 1.690 jiwa bertahan di rumah, terbanyak berada di Desa Balongan mencapai 1.500 jiwa. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini