Kabupaten Cirebon Punya TPAKD, Dorong Akses Keuangan

Bisnis.com,09 Mei 2021, 15:32 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Bupati Cirebon Imron Rosyadi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi resmi mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

Imron mengatakan pembentukan TPAKD merupakan realisasi hasil dari rapat terbatas oleh pemerintah pusat mengenai upaya percepatan keuangan inklusif beberapa waktu lalu.

Tim ini merupakan gabungan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, serta perbankan.

"Tujuan ini, adalah mendorong ketersediaan akses keuangan seluas-luasnya, dalam rangka mendongkrak perekonomian masyarakat dalam pembangunan ekonomi," kata Imron, Minggu (9/5/2021).

Imron mengatakan, tim ini pun akan mendorong lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi, serta menggali potensi ekonomi daerah.

Nantinya, UMKM atau usaha rintisan bisa meningkatkan produktivitas karena mendapatkan kemudahan mengakses permodalan dari perbankan.

"Kabupaten Cirebon melawan pembiayaan rentenir. Kalau UMKM di daerah mendapatkan pskema kredit atau pembiayaan bagi UMK dengan proses cepat mudah, pasti maju," katanya.

Dua tahun lalu, TPAKD Jawa Barat pernah meluncurkan proyek percontohan percepatan keuangan inklusif di Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon pada 12 November 2019.

Proyek percontohan tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Proyek percontohan ini merupakan salah satu upaya keuangan inklusif pemerintah untuk mendorong lebih banyak penduduk yang dapat memiliki dan menggunakan produk dan layanan dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) formal.

Proyek ini mendukung program #DesaJuara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan terfokus di area percepatan keuangan inklusif.

Proyek percontohan ini menyasar seluruh warga desa dimana keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan PMI purna akan mendapat perhatian lebih.

Melalui proyek tersebut, kelompok PMI dan warga desa dikenalkan dengan berbagai produk dan layanan keuangan formal yang sesuai dengan kebutuhan (tabungan, tabungan emas, asuransi kesehatan, dana pensiun, pinjaman mikro, dan uang elektronik), serta diajak praktik melakukan transaksi keuangan secara non tunai, juga diedukasi mengenai pengelolaan dan pemanfaatan remitansi untuk kelompok PMI. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini