Temuan BPOM Bandung, Masih Ada Takjil yang Memakai Pewarna Tekstil

Bisnis.com,10 Mei 2021, 18:58 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BANDUNG — Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Bandung terus mengedukasi para produsen makanan UMKM terkait pemakaian zat berbahaya.

Kepala BPOM Bandung Susan Gracia Arpan mengatakan selama bulan puasa pihaknya melakukan intensifikasi pengawasan produk pangan. Menurutnya pemeriksaan dilakukan sebanyak 6 tahap sampai pascalebaran.

“Pemeriksaan intensif mulai dari sarana produksi. Kami juga memeriksa pangan takjil di mobile lab kami. Ini untuk melindungi konsumen mengingat saat bulan puasa pangan takjil dadakan munculnya dan rata-rata pangan siap saji tidak memerlukan izin edar,” katanya dalam pernyataan yang dikutip Senin (10/5/2021).

Di lapangan, temuan pihaknya masih ada penjual yang menjajakan pangan dengan bahan berbahaya. “Tapi persentase sudah jauh turun temuan bahan berbayaya dalam takjil hanya 1 persen.

Di Kabupaten Bandung masih menemukan pewarna tekstil di makanan kerupuk miskin,” katanya.

BPOM menurutnya langsung melakukan pembinaan terhadap penjual yang melanggar tersebut. Susan menyebutnya pembinaan di tempat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan bersama BPOM pihaknya juga rutin melakukan inspeksi pada para penjual parsel dan ritel. “Kalau di parsel ada tuh kadaluarsanya tinggal dua minggu lagi, nah kita ingatkan agar tidak lagi dijual,” ujarnya

Arifin mengaku meski konsumen makin cerdas namun jika ada kasus yang merugikan kerap kurang menuntut hak. Konsumen juga relatif mudah percaya dengan barang dari produsen.

“Dagang takjil itu dimana-mana, tidak dilarang. Tapi kita tetap sosialiasikan pada para produsen yang mayoritas UMKM agar konsumen merasa aman,” pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini