Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk. akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada bulan depan.
Berdasarkan keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/5/2021), KB Bukopin menyampaikan bahwa RUPST akan diadakan pada Kamis (17/6/2021) di Jakarta.
"Yang berhak hadir atau diwakili dalam RUPST adalah pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada Senin 24 Mei 2021 sampai dengan waktu penutupan perdagangan saham perseroan di BEI," demikian bunyi pengumuman yang dikutip Bisnis.
Setiap pemegang saham yang memenuhi ketentuan pasal 16 POJK 15/2020 dan anggaran dasar perseroan dapat mengusulkan mata acara rapat secara tertulis kepada direksi KB Bukopin selambat-lambatnya 7 hari kalender sebelum tanggal pemanggilan RUPST.
Adapun, dalam mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona, BBKP mengimbau kepada para pemegang saham untuk memberikan kuasa melalui fasilitas elektornik yang disediakan oleh KSEI (eASY.KSEI) sebagai mekanisme pemberian kuasa secara elektronik (e-proxy) dalam penyelenggaraan RUPST.
Sebelumnya, Presiden Direktur Utama Bank KB Bukopin Rivan Purwantono mengatakan perseroan sedang melakukan penyesuaian strategi pasca KB Kookmin Bank resmi menjadi PSP dengan kepemilikan mayoritas 67 persen pada September 2020.
"Perbaikan kami lakukan di seluruh lini, seluruh manajemen dan karyawan terlibat dan memegang peranan penting dalam transformasi,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (30/4/2021).
Rivan menjelaskan bahwa transformasi masih membutuhkan waktu dan belum sepenuhnya tecermin dalam laporan keuangan audit Desember 2020 dan interim Maret 2021 yang dirilis pada Jumat (30/4/2021).
Dia menuturkan penurunan aset dan koreksi pada kinerja, selain dampak dari pandemi, juga disebabkan krisis infodemi atau banyaknya hoax dan pemberitaan negatif yang terjadi mulai Maret 2020. Momentum itu hampir bersamaan dengan masuknya Covid-19 di Indonesia.
Terkait kinerja keuangan, Rivan mengungkapkan perlambatan bisnis di KB Bukopin tidak dapat dihindari karena terdampak pandemi Covid-19. Restrukturisasi kredit tercatat mencapai Rp24 triliun atau sekitar 30 persen dari total kredit yang disalurkan bank.
Di tengah kondisi penuh kehati-hatian, BBKP memilih fokus kepada perbaikan aset exisiting dan sangat selektif dalam penyaluran kredit. Kondisi itu berdampak pada total aset 19 persen secara tahunan.
Dari sisi profitabilitas, KB Bukopin melanjutkan komitmen mitigasi risiko kredit sehingga pembentukan CKPN ditingkatkan hingga mencapai Rp4,7 triliun atau naik 175 persen dari Desember 2019. BBKP mengklaim telah mencapai beberapa perbaikan dan pemulihan lebih lanjut pada 2021.
Salah satunya peningkatan simpanan nasabah dengan biaya dana lebih rendah sementara BOPO turun secara year to date (ytd). Kenaikan dana pihak ketiga didominasi dengan sentimen positif dari lini Korean Desk yang mencapai Rp2,4 triliun pada Maret 2021 dan ditargetkan terus tumbuh untuk memperkaya nasabah perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel