IHSG Berpeluang Incar 6.000, Rekomendasi Saham-Saham Berikut

Bisnis.com,11 Mei 2021, 07:20 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (11/5/2021).

Pada Senin (10/5/2021) IHSG menguat 0,80 persen ditutup menguat 47.48 poin ke level 5975.79 dengan saham-saham sektor Transportasi (+1.85%), Bahan Baku (+1.72%) dan barang konsumen bukan primer (+1.45%) menjadi pemimpin penguatan.

IHSG menguat meskipun dibayangi kehati-hatian investor menyambut libur hari raya Idulfitri disaat banyaknya pertemuan The Fed guna membahas prospek kebijakan moneter pada minggu ini.

Investor mengantisipasi lonjakan inflasi yang kembali lebih tinggi terhadap nilai tukar rupiah.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan secara teknikal IHSG kembali bergerak terkonsolidasi dan menguat bertahan dan menguji di level rata-rata 5 hari dan menuju rata-rata 20 hari pada indikator moving average.

Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat oversold dan Indikator MACD yang memiliki kondisi undervalue.

"Sehingga diperkirakan IHSG bergerak kembali mencoba menguat tertahan menjelang libur Lebaran dengan support resistance 5933-6013," ujarnya, Selasa (11/5/2021).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ADRO, ASII, ASRI, ASSA, BBTN, BFIN, CPIN, ESSA, ICBP, JSMR, KLBF, MNCN, RALS, SMRA, TOTL,dan UNVR.

Mayoritas indeks saham Asia ditutup kembali bervariasi. Indeks Nikkei (+0.55%) dan TOPIX (+0.99%) naik di Jepang sedangkan indeks Hang Seng (-0.05%) dan CSI300 (-0.07%) terkonsolidasi di zona equilibrium ditengah lonjakan harga komoditas dan terkoreksinya indeks berjangka AS. Yuan darat China mencapai level terkuatnya terhadap dolar sejak 2018.

Selanjutnya, investor akan terfokus pada data tingkat inflasi di Tiongkok dan berhati-hati akan penutupan market dalam negeri akibat libur Lebaran.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini