Cakupan Vaksinasi Masih Rendah Belum Bisa Lindungi Masyarakat dari Virus

Bisnis.com,12 Mei 2021, 16:04 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Kegitan vaksinasi lanjut usia (lansia) di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Cakupan vaksinasi yang masih rendah di Indonesia belum bisa memberikan efek proteksi kepada masyarakat.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan sampai dengan saat ini dari target vaksinasi 181,5 juta, realisasi dosis lengkap yang sudah diberikan baru 8,8 juta.

“Artinya baru 5 persen dari total sasaran kita. Walaupun sudah divaksin, risiko terpapar masih memungkinkan,” katanya dalam konferensi pers pada Rabu (12/5/2021).

Selain itu, dengan adanya arus mudik dan arus balik, dia memprediksi akan berpotensi terjadinya lonjakan kasus.

Kendati demikian, Kemenkes baru saja merilis hasil evaluasi oleh Kemenkes terkait efektivitas vaksin Sinovac pada tenaga kesehatan dapat mengurangi risiko tertular Covid-19 hingga 94 persen.

Ketua Tim Peneliti Survei Efektivitas Vaksin Sinovac Kemenkes Pandji Dhewantara mengatakan vaksinasi Sinovac dosis lengkap atau dua dosis dapat mengurangi risiko sebesar 94 persen terkena Covid-19 bergejala.

Penelitian tersebut dilakukan total kepada 128.290 tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta pada periode 13 Januari - 18 Maret 2021.

“Intinya vaksinasi itu penting dalam kaitannya untuk menurunkan risiko seseorang terhadap infeksi Covid-19 dan risiko perawatan dan risiko kematian karena Covid-29,” ungkapnya.

Dari 28.055 responden yang belum divaksin, terdapat 2.431 atau 8,66 persen di antaranya yang positif Covid-19.

Sementara dari 91.777 responden yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap, hanya 521 atau 0,56 persen yang positif Covid-19.

Adapun yang baru mendapat satu kali dosis sebesar 8.458 orang, sebanyak 657 atau 7,76 persen positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini