Halal Bihalal, Ini Dua Pesan Menperin Agus Gumiwang

Bisnis.com,16 Mei 2021, 07:41 WIB
Penulis: Ipak Ayu
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Istri. /Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta jajaran pejabat di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan nilai kejujuran melalui silaturahmi virtual Idulfitri 1442 Hijriah.

Agus menyebut halal bihalal dilakukan dengan daring bertujuan untuk terus menekan penyebaran Covid-19.

“Dengan pemanfaatan teknologi, substansi silaturahim tetap dapat diraih dengan risiko yang sangat minimal bahkan nihil. Dengan kebesaran dan kelapangan hati kita, insyaallah pelaksanaan silaturahim secara virtual tidak akan mengurangi makna dan kekhidmatan seperti halnya bersilaturahim secara fisik dalam situasi normal,” katanya, Minggu (16/5/2021).

Melalui kesempatan tersebut, Agus mengajak seluruh pejabat di lingkungan Kemenperin menjadikan puasa Ramadan sebuah momentum untuk meningkatkan kejujuran dan disiplin dalam mengemban tugas-tugas negara, serta bekerja profesional untuk kepentingan rakyat. 

Menurutnya, puasa satu bulan telah menempa semua untuk berdisiplin dalam beribadah, serta jujur.

"Saya berharap nilai-nilai puasa tersebut dapat terinternalisasi dan teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di Kemenperin yang hakikatnya sebagai pelayan rakyat,” ujar Agus.

Agus mengemukakan jujur dan disiplin dalam melayani rakyat dapat diimplementasikan dalam hal kualitas dan efektivitas kebijakan, misalnya terkait akurasi data dan informasi, kaidah ilmiah, sedalam apa kebijakan tersebut dapat menyelesaikan masalah, serta outcome-nya sudah diukur dan diteliti secara serius.

Agus memastikan jika ada kebijakan yang tidak efektif, harus ganti dengan kebijakan yang lebih efektif. Dia meminta jajaran Kemenperin jangan terjebak pada rutinitas.

Selain itu, kejujuran dan disiplin dalam menjalankan tugas juga dapat dimaknai sebagai sikap anti terhadap segala bentuk praktik korupsi, dan menerapkan prinsip akuntabilitas.

“Akuntabilitas ini antara lain, mencakup transparansi kinerja organisasi baik pada input, proses, output, dan outcome serta akuntabilitas individu berkenaan dengan komitmen, dan tanggung jawab individu terhadap proses dan hasil,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini